“Seneng banget pastinya, saya sering jumpa billitiae dimana-mana, yang besar banyak. Namun yang trahnya menor itu ya tanaman ini. Susah nyari kayak gini,” ujar Andri.
Andri bersyukur dapat tanaman ini dari Noldy Topan walaupun permintannya tak murah.
“Permintaanya bukan main,” Ujar Andri.
Baca Juga: HARI KANKER SEDUNIA, Apa Itu Kanker Beserta Jenisnya yang Paling Banyak Diderita di Indonesia
Andri yang mengaku baru terjun di tanaman, sering main ke nuserynya Noldy Topan dan ketika melihat Billitiae tadi langsung jatuh hati dan berniat memilikinya. Apalagi istrinya menyukai tanaman tersebut.
“Saya senang sekali, apalagi istri saya naksir banget sama tanaman itu,” ucap Andri.
Deskjabar mencoba menghubungi sang pemilik via whatsapp, Rabu, 2 Februari 2022, dan bertanya banyak hal mulai dari harga per daun, kenapa bisa mahal, asal tanaman, perawatan sampai ke konsumen.
Baca Juga: Waspada! 2 Dosa Jariyah yang Akan Terus Mengalir Meski Kita Sudah Meninggal, Segera Tinggalkan!
Noldy Topan yang sudah terjun di dunia tanaman hias puluhan tahun ini menjelaskan, harga per daun Rp 25 juta, mahal karena tanaman itu bermutasi sehingga langka, sedangkan masa perawatan atau pemeliharaan hingga sebesar itu sekitar 4-5 tahun.
“Tanaman ini langka dan mahal karena bermutasi varigata. Dalam prosesnya, mutasi dari gen itu sangat langka. Dari 1 juta tanaman untung-untungan ada 1, makanya mahal. Untuk tanaman jenis ini saya pernah jual ke Thailand dan Canada,” kata Noldy Topan menjelaskan.***