Legenda perahu nangkub
Dalam legenda tatar Sunda, Gunung Tangkuban Perahu terbentuk karena kemarahan Sangkuriang, pria keturunan dewa dan dewi.
Singkat cerita Sangkurian bertemu seorang putri, bernama Rarasati atau dikenal dengan Dayang Sumbi. Karena kecantikan sang putri, Sangkuriang jatuh cinta pada Dayang Sumbi. Mereka sempat memadu kasih, namun belakangan Dayang Sumbi mengetahui Sangkuriang adalah putranya.
Maka untuk menghalangi Sangkuriang menjadi suaminya, Dayang Sumbi memberi syarat agar Sangkuriang membuat perahu dan telaga dengan membendung Sungai Citarum. Pekerjaan itu harus selesai dalam semalam. Sang ksatria sakti menyanggupinya.
Dengan bantuan makhluk halus yang disebut guriang, Sangkuriang mulai pekerjaannya dan lewat tengah malam bendungan pun hampir selesai.
Dayang Sumbi yang khawatir memohon Sang Hyang Tunggal agar niat Sangkuriang tidak terlaksana. Dayang Sumbi lalu membentangkan helai kain boeh rarang (kain putih hasil tenunannya) di atas bukit di timur, sehingga kain putih itu tampak bercahaya bagai fajar yang merekah di ufuk timur. Ia pun berulang-ulang memukulkan alu ke lesung, seolah-olah sedang menumbuk padi. Karuan saja para guriang anak buah Sangkuriang pun ketakutan karena mengira hari mulai pagi, mereka lalu lari menghilang bersembunyi di dalam tanah.
Sangkuriang marah dan menendang perahu ke arah utara. Perahu nangkub (tertelungkup) itu dipercaya masyarakat sebagai cikal bakal Gunung Tangkuban Perahu.
Baca Juga: GARUT: Objek Wisata Situ Bagendit Makin Cantik, Ridwan Kamil : Ada Zona Istimewa yaitu Kebun Teratai
Cerita mistis wanita misterius
Masyarakat mengaitkan Gunung Tangkuban Perahu dengan berbagai cerita mistis.