DESKJABAR - Masakan Jesselyn dan Nadya mendapat pujian dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiago Uno setelah memasak Masakan Nusantara Naniura, Woku, dan Taliwang.
Pujian diberikan Sandiaga Uno seusai mencicipi Masakan Nusantara yang disajikan Jesselyn dan Nadya, pada Grand Final MasterChef Indonesia Season 8, yang disiarkan RCTI, Sabtu 28 Agustus 2021.
Di tantangan pertama ini, Jesselyn dan Nadya harus memasak dua Masakan Nusantara. Sandiago Uno memberikan tantangan pertama agar dua finalis ini sama-sama memasak Naniura yaitu masakan dari Sumatera Utara.
Pada tantangan kedua Masakan Nusantara hasil undian dari bowl, Jesselyn harus memasak Woku masakan khas Sulawesi Utara. Sedangkan Nadya harus memasak Taliwang, makanan khas dari Nusa Tenggara Barat.
Setelah menyelesaian tantangan memasak dua masakan Nusantara dalam waktu 60 menit, Jesselyn maju lebih dulu dengan membawa hasil Masakan Nusantara "Naniura dan Ayam Woku".
Sandiaga Uno mencicipi hasil masakan Jesselyn. "Wah cantik sekali ini. Wooowww, saya suka masakan ini," ujar Sandiaga Uno sambil mencicipi masakan Naniura dari Jesselyn peserta asal Medan.
Sandiaga Uno juga memuji masakan kedua Jesselyn. "Wah biasanya Woku Ikan, ini Woku Ayam. Wah enak, selamat Jesselyn masakan keduanya juga enak," katanya.
Mendapar pujian itu Jesselyn pun mengucapkan atas pujian yang diberikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Saya senang sekali, Pa Menteri menyukai dua masakan saya, " ucap Jesselyn.
Setelah Jesselyn maju, berikutnya giliran Nadya yang maju membawa hasil Masakan Nusantara "Naniura dan Ayam Taliwang".
Baca Juga: Para Juri Grand Final MasterChef Indonesia Season 8 Pakai Masker, Dikritik Netizen
Sandiago Uno pun mencicipi masakan sambil akan mengajak Nadya ke lima destinasi wisata di Indonesia salah satunya Danau Toba.
"Saya belum pernah melihat presentasi Ayam Taliwang seperti ini. Saya juga suka dari inovasi Naniuranya," ujar Sandiaga Uno.
Naniura dalam sejarahnya awalnya adalah masakan khusus untuk raja, namun akhirnya berkembang menjadi makanan yang bisa dicicipi oleh semua lapisan masyarakat Batak karena rasanya yang enak.
Dengke Mas na Niura atau Ikan Mas Na Niura ini adalah makanan tradisional khas Batak yang berasal dari Tapanuli.
Dengke Naniura ini awalnya menggunakan ikan mujair, kemudian digunakan juga untuk ikan emas yang memang banyak ditemukan di Danau Toba.
Ikan Mas Na Niura dikenal juga dengan makanan yang tidak dimasak, direbus, digoreng atau tanpa menggunakan api. Na niura dalam bahasa Batak artinya ikan yang tidak dimasak melalui api namun baik dan enak dimakan.
Ikan Na Niura dimasak oleh fermentasi bumbu utama yakni asam batak seperti utte sira, atau asam jungga bisa juga menggunakan kecombrang.
Rasa makanan ini seperti ikan segar namun tanpa bau amis. Na niura menjadi enak karena bumbu-bumbu khas yang terdapat di dalamnya, termasuk andaliman.
Baca Juga: Juara Grand Final MasterChef Indonesia Season 8, Nadya Putri atau Jesselyn Lauwreen
Sebelumnya bumbu-bumbu sudah disangrai dan digiling bersama lalu dioleskan pada ikan. Untuk mendapatkan hidangan naniura ini dibutuhkan waktu kira-kira 5 jam.
Ikan Na Niura ini mirip dengan masakan Jepang, seperti Sashimi dan Ceviche dari Peru. Hal ini karena makanan tersebut tidak melalui proses memasak melalui api, seperti biasanya.***
*