DESKJABAR – Odading cakue....odading cakue.... suara itu terdengar nyaring setiap pagi hingga sore dari pedagang odading yang lewat depan rumah.
Dulu, sekitar tahun 80-an, kebanyakan pedagang odading masih dipikul keliling gang dan kampung. Sekarang sudah jarang ditemui. Kebanyakan pake roda dorong atau mangkal di etalase.
Tapi, pada era itu, odading sudah beriklan di radio lho. Kala itu, yang masih penulis ingat, --nama radionya lupa—‘Odading Pak Musa’.
Baca Juga: Pembuang Botol Plastik ke Mulut Kuda Nil Terancam Hukuman Tiga Bulan Penjara
Baca Juga: PERAWATAN MOBIL, Mengenal Fungsi Spoiler Belakang yang Jarang Diketahui
Selain jualan odading, ada juga cakue. Entah kebetulan atau emang sudah pasangannya, setiap pedagang odading pasti jualan cakue. Yang pasti, hanya pedagangnya yang tahu.
Yang membedakan hanya rasa saja, odading rasanya manis, sedangkan cakue asin. Tapi bahan bakunya sama dari terigu.
Nah, bagi para penikmat jajanan jadul Khas Bandung, cobalah jajal yang namanya odading, kue yang mirip bantal ini.
Baca Juga: HUMOR SUEB: Buaya Darat
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta Hari Ini Rabu 10 Maret 2021, Elsa Semakin Takut Kasus Pembuhunan Roy Terbongkar