JAJANAN JADUL, Wajit Cililin Menjadi Buruan Oleh-oleh Asal Cililin

- 27 Februari 2021, 21:07 WIB
Wajit Cililin
Wajit Cililin /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, sampai kini masih melekat dikenal sebagai sentra produksi makanan tradisional jadul, yaitu wajit.

Ada pun wajit, adalah sejenis kue tradisional masyarakat Sunda yang terbuat dari beras ketan dan rasanya manis. Makanan wajit menggunakan pemanis gula aren, dan dibungkus dengan daun jagung.

Makanan wajit Cililin masih cukup dikatakan sangat dikenal diantara masyarakat di Jawa Barat. Menyebut nama Cililin, biasanya orang langsung mengingat makanan wajit yang tersohor diproduksi masyarakat setempat.

Lokasi Kecamatan Cililin berada di arah barat daya dari arah Bandung. Jika ditempuh dari Bandung, sering dilalui melalui Padalarang lalu melintasi Batujajar, sampai persimpangan menuju ke Kecamatan Gunung Halu.

Baca Juga: Program Vaksinasi Covid-19 Gotong Royong, Pelaksanannya Diserahkan Kepada BUMN

Bahkan di kalangan masyarakat, tak cukup banyak orang rela menempuh perjalanan cukup jauh ke Cililin. Mereka sengaja ramai-ramai membeli wajit Cililin, langsung ke produsennya di lokasi tersebut.

Pada sejumlah kios makanan tradisional di Cililin, wajit rata-rata dijual Rp 30.000/kg, isi sekitar 24-25 wajit. Namun ada juga makanan tradisional lainnya, yaitu angleng yang juga mirip wajit, dll.

Produksi

Melihat penjualannya, sejumlah kios menjual makanan wajit disimpan dalam nyiru. Ini menunjukan, bahwa wajit-wajit yang dijual masih hangat baru matang dari pengolahannya.

Salah seorang tokoh perajin produksi wajit Cililin, H. Edi, kepada DeskJabar, Sabtu, 27 Februari 2021, menyebutkan, bahwa sampai kini ada sekitar 50-an kepala keluarga yang tetap eksis memproduksi wajit Cililin.

Baca Juga: Pangandaran: Indahnya Pesona Alam Pedesaan dan Asyiknya Uji Adrenalin di Sungai Santirah

Disebutkan, para perajin tersebut usaha umumnya secara turun temurun, dan sudah memasuki generasi ketiga. Ada pun sentra produksi wajit Cililin, adalah di Kecamatan Cililin, Kecamatan Sindangkerta, dan Kecamatan Cipongkor.

“Rata-rata perajinnya masih keluarga dan handai taulan, nya sawargi-wargi. Alhamdulillah, wajit Cililin rupina pajeng di tempat (wajit Cililin sangat laku dijual di tempat sendiri),” ujar H Edi.

Menurut Haji Edi, bahwa produksi wajit Cililin seingatnya sudah banyak dilakukan sejak tahun 1950-an. Dari dahulu, pembungkusnya tetap sama, yaitu menggunakan cangkang jagung, untuk menyimpan kualitas dan cita rasanya.

Hanya saja, katanya, sekarang untuk membeli cangkang jagung, lebih mengandalkan pasokan dari Jawa Tengah sekitar Rp 10.000/kg. Ini lebih berkaitan karakter cangkang jagung kering yang dibutuhkan sesuai untuk pembungkus wajit. (Kodar Solihat/DeskJabar) ***

 

 

 

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x