DESKJABAR - Salah satu perkebunan tertua yang ada di Indonesia berada di Kabupaten Blitar Jawa Timur, namanya De Karanganjar Koffieplantage
Usia perkebunan De Karanganjar Koffieplantage pada tahun 2024 nanti genap berusia 1.5 abad, Wow cukup lama juga ya.
Selama 83 tahun perkebunan De Karanganjar Koffieplantage dikelola oleh perusahaan Belanda, hingga pada tahun 1957 Presiden Sukarno melakukan nasionalisasi terhadap aset–aset negara yang dikelola oleh perusahaan asing.
Tiga tahun kemudian, perkebunan De Karanganjar Koffieplantage secara resmi dikelola oleh perusahaan pribumi bernama NV. Harta Mulia yang didirikan oleh Denny Roeshadi.
Hingga sampai saat ini perkebunan
De Karanganjar Koffieplantage telah dikelola oleh Keluarga Roeshadi selama tiga generasi.
Perkebunan kopi De Karanganjar Koffieplantage berada di lereng Gunung Kelud, Blitar Jawa Timur di ketinggian 475 – 650 meter dari permukaan air laut.
Di area perkebunan De Karanganjar Koffieplantage juga ditanam komoditi lainnya seperti cengkeh, tebu dan durian.
Pada tahun 2017 pengelola membuka Perkebunan De Karanganjar sebagai kawasan wisata dengan brand “De Karanganjar”, atau juga dikenal dengan nama “Keboen Kopi Karanganjar”.
Sebagai salah satu perkebunan tertua yang ada di Indonesia, di area De Karanganjar Koffieplantage bisa dijumpai bangunan-bangunan tua bergaya arsitektur zaman kolonial.
Beberapa di antara bangunan tua tersebut diubah menjadi museum yang merupakan salah satu daya tarik pariwisata yang ada di De Karanganjar Koffieplantage.
Selain museum, ada juga satu bangunan tua bernama Roemah Lodji yang sayang jika dilewatkan saat anda berkunjung ke
De Karanganjar Koffieplantage.
Kata “lodji” berasal dari kata “lodge” yang berarti “benteng”. Namun Roemah Lodji bukanlah benteng dalam arti umum.
Salah satu yang menarik adalah keberadaan kamar 806 yang didedikasikan untuk Presiden Sukarno yang pada tahun 1957 pernah datang dan beristirahat di kamar tersebut selama beberapa jam.
Penamaan museum “Herry Noegroho” diambil dari salah satu pemilik perkebunan ini yang pernah menjabat sebagai bupati Blitar selama 2.5 periode.
Koleksi pribadi Herry Noegroho, dan juga putranya Wima Brahmantya yang pernah menjadi ketua Dewan Kesenian Kabupaten Blitar merupakan koneksi terbanyak di museum ini.
Di dalam museum Herry Noegroho terdapat koleksi benda-benda pusaka milik leluhur, seperti Gong Mbah Gimbal yang sangat dikeramatkan.
Wisatawan yang datang ke De Karanganjar Koffieplantage
akan diajarkan tentang cara menanam kopi hingga bagaimana menyemai bibit kopi.
Di area ini juga terdapat camping ground bernama Vredestuin.
Tak hanya diajarkan tentang menanam buah kopi, wisatawan juga bisa langsung menikmati sedapnya kopi disini dengan varian kopi seperti robusta, excelsa, dan arabica.
Kopi-kopi tersebut disuguhkan dengan metode manual brewing maupun mesin espresso.
Yang mungkin terasa berbeda adalah suasananya, karena wisatawan dapat menikmati kopi terbaik disini di dalam bangunan tua berbusana kolonial bernama OG Cafe.
Alunan musik tempo dulu menjadikan kenikmatan minum kopi anda berasa menjadi 'bangsawan'.
Tiket masuk ke De Karanganjar Koffieplantage termasuk unik. Bentuk tiket masuk ini mungkin hanya ditemukan disini.
Wisatawan harus membeli tiket masuk berbentuk kartu pos yang berfungsi sebagai voucher yang bisa digunakan langsung untuk berbelanja senilai Rp 25.000.
Voucher berbentuk kartu pos ini memiliki fungsi lain yakni bisa digunakan untuk korespondensi, kemudian ditempeli perangko untuk dikirim langsung ke rumah masing-masing!
Tidak perlu repot-repot mencari kantor pos terdekat, karena di De Karanganjar juga tersedia brievenbus (bis surat) yang selama puluhan tahun bahkan mungkin seabad telah menjadi saksi kegiatan surat menyurat di masa lampau.
Sebagai suguhan terakhir, wisatawan bisa berkeliling perkebunan
Kopi dengan menggunakan Jeep tua seperti Jeep Willys lansiran Amerika pada tahun 1940an, Jeep Gaz buatan Rusia sekitar tahun 1960 ataupun Suzuki Jimny yang relatif masih berumur muda.
Wisatawan bisa merasakan sensasi menaiki kendaraan Jeep sambil mengambil foto perkebunan dan menikmati sejuknya perkebunan yang berhawa antara 15-20 derajat Celcius ini. ***