VIRAL : Noknok atau Latto - Latto Mainan Jadul Kembali Hits pada Anak-Anak Masa Kini, Berikut Sejarah !

26 Desember 2022, 07:26 WIB
Latto-Latto permainan jadul kembali Hits dan Viral diera milenial dan digital/Tangkapan layar twitter@itssoulme /

DESKJABAR- Latto-latto merupakan permainan tradisional yang digandrungi anak-anak hingga orang dewasa diera tahun 1970 – 1990 - an.

Kini permainan Latto-latto kembali digandrungi anak-anak hingga orang dewasa termasuk kalangan artis ibu kota di era digital dan viral dimedia sosial.

Permainan Latto-latto kembali tren di Indonesia, dinilai banyak pihak menjadi sesuatu yang positif, mengenalkan kembali permainan tradisional kepada anak-anak milenial di era digital.

Baca Juga: Sejarah Cadas Pangeran Sumedang, Dahulu Diapit Dua Perkebunan Teh Pemandangan Indah

Nama permainan Latto-latto punya banyak nama, tergantung daerah di Indonesia, ada yang memberikan nama Katto-katto, Tek-tek dan Cek-cek.

Mengutip pikiran-rakyat.com, nama Latto-latto diambil dari bahasa Bugis Makasar, yang berarti bunyi tabrakan dari dua bola kecil yang bergerak jika dimainkan.

Secara fisik, Latto-latto merupakan mainan yang terbuat dari plastik berbentuk dua bola kecil yang dihubungkan dengan seutas tali yang diikatkan dengan sebuah cincin kecil sebagai pegangan.

Baca Juga: Di Sumedang, Ada Janda Umur Ratusan Tahun Mengajak Nikah ? Tapi Mahar Mahal

Cara memainkan Latto-latto relatif mudah, dapat dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa.

Hanya diperlukan menggoyangkan dan menyeimbangkan du bola Latto-latto untuk saling berbenturan dan mengeluarkan bunyi.

Latto-latto dijual dipedagang permainan anak-anak dengan harga bervariasi, dari mulai Rp 7.000 hingga Rp 10.000.

Dalam sejarahnya permainan Latto-latto pertama kali dimainkan di daratan Amerika Serrikat sekitar tahun 1960 an.

Baca Juga: Udang Sungai Asal Kadipaten, Majalengka Terkenal Lezat, Diburu Pecinta Wisata Kuliner

Di Amerika Serikat permainan Latto-latto disebut dengan permainan Clackers Ball Toys. Namun permainan ini tidak bertahan lama, akibat pernah memakan korban.

Latto-latto di Amerika Serikat kala itu, terbuat dari bahan akrilik, saat itu ketika seorang anak sedang memainkannya, akrilik hingga pecah, dan serpihan Latto-latto menyebar luas dan melukai anak yang memainkannya.

Asal mulanya permainan ini terinspirasi dari senjata koboi Argentina yang dikenal sebagai gaucho. Sebuah alat lontar para koboi untuk membantu mereka menangkap targetnya.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala AFF 2022 Mitsubishi Electric Cup Hari Ini: Indonesia vs Brunei, Thailand vs Filipina

Seiring dengan makin populernya clackers ball, banyak laporan kecelakaan pada anak, dari luka ringan sampai berat akibat serpihan bola calackers yang pecah ketika dimainkan.

Dapat izin dari FDA (BPOM Amerika) sebab tidak mengandung bahan kimia keras, radioaktif, atau mudah terbakar, produsen clackers pembuat mainan mengganti bahan dengan plastik.

Saat kembali digandrungi, muncul ancaman baru yang menuai kritik dari masyarakat, Alih alih permainan ini dapat mendorong pertumbuhan tangan dan mata pada anak, bola clackers justru dinilai berisiko merusak penglihatan anak.

Baca Juga: TERBARU, Klasemen BRI Liga 1, Persib Bandung Tembus 5 Besar, Kapan Laga Tunda Persib Vs Persija?

Jumlah insiden dari permainan Latto-latto begitu besar di Amerika Serikat, akhirnya komite dan organisasi berwenang di negara tersebut turun tangan.

Bola clackers sangat digandrungi di paruh kedua tahun 1960- an, kemudian pada tahun 1973, Komisi Keamanan Produk Konsumen dibentuk dan mulai mengintervensi produk mainan anak.

Sebagai tanggapan atas protes orang tua, 3 tahun setelah lembaga itu dibentuk, bola clackers dinyatakan sebagai “bahaya mekanis”, lalu menghilang begitu saja dari pasaran.

Namun demikian, beberapa decade berlalu, bahan baru mainan tersebut dibuat dari bahan-bahan yang ramah bagi penggunanya, termasuk ketika permainan latto-latto masuk ke Indonesia.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Nasi Goreng, Makanan Favorit Tak Kenal Usia

Permainan latto-latto disebut-sebut berguna untuk melatih keterampilan fisik, motoric syaraf dan fokus pada anak.

Oleh karena itu, permainan ini sangat baik dimainkan oleh anak-anak karena dapat melatih motorik halus meupun kasar pada anak.

Cara memainkan latto-latto cukup mudah, hanya dengan mengayunkan kedua bola secara cepat atau lambat, hingga kedua bola tersebut saling berbenturan dan mengeluarkan bunyi tak-tak.

Selain memiliki banyak berfungsi untuk pertumbuhan anak, permainan jadul ini harganya relative sangat murah dibandingkan dengan permainan modern masa kini.***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: pikiran-rakyat com

Tags

Terkini

Terpopuler