Mendaki Gunung Agung 3.031 Mdpl Bali #2, Puncak Gunung Agung Menawan, Gunung Rinjani Lombok terlihat Jelas

27 September 2022, 07:31 WIB
Jalur ke puncak Gunung Agung yang terjal. Kaldera Puncak Agung sangat luas yang luas. Gunung Rinjani Lombok terlihat dari sini. /Dicky Harisman/Deskjabar/

 

DESKJABAR - Jika ingin mendaki Guunung Agung, tempat start pendakian bermula dari Pura Pengubengan yang terletak di atas Pura Besakih.

Tak ada kendaraan angkutan menuju pura Pengubengan, pendaki harus naik mobil bak terbuka dengan tarif negosiasi dengan mobil bak yang menawarkan jasa mengantar sampai ke Pura Pengubengan.

Puncak Agung dapat ditempuh dalam waktu 7-9 jam dari Basecamp Pura Pengubengan dengan melalui 3 Pos.

Masing-masing jarak antar pos adalah basecamp ke Pos I (2 jam), Pos I ke Pos II (3 jam) Pos II ke Pos III (2 jam) dan Pos III ke puncak utama (2 jam).

Baca Juga: Jadwal Timnas vs Curacao Leg 2 Malam Ini di Stadion Pakansari Bogor, Akankah Indonesia Menang Lagi?

Gunung Agung sendiri tidak diurus oleh Taman Nasional, pengawasannya dilakukan oleh pemangku daerah setempat.

Sejak Mei 2009 Pemerintah setempat mengharuskan pendaki menggunakan guide/ porter jika ingin melakukan pendakian, terlebih bagi pendaki yang baru mendaki Gunung Agung.

Di sepanjang jalur pendakian menuju puncaknya tidak banyak lahan untuk mendirikan tenda, karena kondisi jalurnya kebanyakan tanjakan curam, tebing batu dan karang.

Pendaki disarankan untuk melakukan perjalanan tektok atau pulang pergi tanpa camp terlebih dahulu.

Mengingat kondisi cuaca di kawasan puncak dan batas vegetasi hutan yang terik perjalanan idealnya dilakukan malam hari dengan menggunakan peralatan pendakian yang lengkap kita bisa memulainya sekitar jam 07.30 WITA.

Baca Juga: Anita Memarahi Nadiem dalam Rapat kerja Komisi X DPR dengan Mendikbud, Banyak Guru Menagis!

Ada yang harus diketahui para pendaki yang belum pernah ke Gunung Agung, porter di sini hanya bertindak sebagai guide atau penunjuk jalan sekaligus memimpin doa dan ritual selama perjalanan.

Mendaki ke Gunung yang dikeramatkan tidak semudah mendaki gunung lainnya. Banyak pantangan yang diberlakukan untuk pendaki. Salah satunya adalah melarang pendaki perempuan yang sedang haid untuk mendaki.

Perjalanan pertama dari basecamp pura Pengubengan hingga ke Pos I, pendaki akan disambut dengan trek tanah yang mulai menanjak namun masih berbaik hati dengan trek bonus (trek lurus mendatar).

Sayang tek bonus tidak berlangsung lama, selanjutnya kami melewati trek menanjak yang makin ke atas makin “bringas”.

Di beberapa ruas trek terdapat tali sebagai bantuan pendaki melakukan perjalanannya. Pertanda bahwa trek cukup terjal. Inilah pendakian Agung yang Puedes seperti ayam Geprek pedas Level 100.

Baca Juga: Dedi Mulyadi yang Digugat Cerai Bupati Purwakarta, Masih Bisa Bercanda Merengkuh Janda, Membantu Wong Cilik

Cuaca semakin ke atas semakin dingin, hutan gunung Agung sangat pekat. Trek pendakian Gunung Agung bisa merontokkan mental pendaki yang tidak siap.

Tantangan lebih sadis muncul dari Pos I ke Pos II.

Jalanan semakin berat, tanjakan terjal terus “menjamu” pendaki hingga berhenti di Pos II setelah menyelesaikan perjalanan sekitar 3 jam.

Dari Pos II ke Pos II waktu tempuh kurang lebih 2 jam, pendaki mulai bertemu trek batu dan pasir serta trek dengan tepi kiri dan kanan terdapat jurang-jurang yang sangat dalam.

Trek ini mengharuskan pendaki berjalan lebih waspada di jalur ini, salah-salah bisa menyebabkan musibah masuk ke jurang.

Baca Juga: Baca Doa Ini 7 kali Saat Menjenguk Orang Sakit, Kata Khalid Basalamah, Pasti Allah Menyembuhkannya

Menjelang batas vegetasi (batas hutan dan puncak) pendaki harus melipir di antara trek menanjak namun sempit yang terhimpit diantara gunung-gunung batu.

Ketinggiannya mencapai 10 meteran. Sekai lagi setiap pendakian selalu memiliki kesulitan tersendiri, di gunung manapun pendaki harus berhati-hati di setiap jalur pendakian, terlebih di jalur ini.

Setelah selesai melewati batu-batu besar pendaki akan melewati jalur batu sisa muntahan letusan hingga mencapai puncak Agung.

Jika di hutan lebat kita selalu bertemu dengan rintangan pepohonan yang tumbang, di jalur pendakian Agung kita akan melewati batu-batu besar yang sesekali harus kita loncati atau kita berjalan di batu besar yang membentuk jalan setapak layaknya pematang di sawah.

Berjalan di atas batu seperti ini memang lebih terasa sulit bagi yang menggunakan sepatu yang salah.

Sepatu dengan Sol yang bagus akan sangat membantu pendaki berjalan.

Rintangan tidak berhenti sampai disitu, angin besar yang meniup kencang menyebabkan perjalanan sedikit terganggu.

Perjalanan ke puncak Gunung Agung tanpa istirahat ini akan tiba di puncak sekitar pukul 04.00 WITA.

Matahari terang dari ufuk Timur membiaskan langit kuning yang sangat memanjakan mata, menjadi atraksi yang paling menarik. Terpaan angin dini yang belum beranjak menyapa kehadiran pendaki di puncak berbatu yang sangat luas ini.

Puncak Agung begitu luas begitupula kawahnya. Sejauh mata memandang bisa kita saksikan bentuk kawah Gunung Agung yang luar biasa besar menakjubkan.

Wujud cakrawala yang mulai memperlihatkan keindahannya. Mematri panorama sangat harmoni.

Di beberapa ruas puncak Agung tampak beberapa bunga dan sajen yang sengaja disimpan sebagai upacara kecil untuk Gunung Agung.

Perjalanan turun dari puncak gunung Agung lebih cepat dilalui, perlu waktu sekitar 4 jam untuk turun dari puncak ke basecamp pendaki.

Nah, bagi yang akan melakukan pendakian ke gunung Agung, semoga tulisan ini bisa membantu kalian saat mempersiapkan pendakian ke sini. Selamat berpetualang. ***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler