DESKJABAR - Gunung Merapi, sebuah gunung yang masuk dalam “Summit Jawa Tengah”, daftar puncak gunung wajib didaki di Jawa Tengah bersama dengan Gunung lainnya seperti Gunung Merbabu, Gunung Lawu, Gunung Slamet, Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
Kepopuleran gunung berapi yang paling aktif di Jawa Tengah ini juga kerap identik dengan gunung penuh dengan kisah misteri.
Banyak kisah magis terjadi di kawasan gunung yang termasuk dalam kawasan Daerah Cincin Api itu.
Belum lagi kisah pendaki yang terpeleset ke jurang dan beberapa pendaki yang tersesat menambah beberapa kisah pendakian ke Gunung ini.
Namun bagi pendaki semua itu bukan sebuah hal yang ditakutkan. Sebaliknya sebuah pembelajaran agar kita tetap mawas diri dan waspada saat melakukan pendakian ke gunung manapun.
Secara demografi Gunung Merapi berada di dua wilayah, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta dan Boyolali, Jawa Tengah.
Gunung Merapi bisa diakses melalui jalur Kineharjo yang saat ini sudah ditutup karena jalurnya terlalu ekstrim. Jalur lainnya melalui New Selo Boyolali Jawa Tengah.
Jalur menuju puncak Gunung Merapi bisa dibilang susah-susah mudah. Dibilang susah, karena waktu tempuh dari Basecamp pendakian New Selo ke Puncak tidak terlalu panjang, sekitar 5-6 Jam. Bergantung dari kecepatan pendaki.
Dibilang mudah, trek pendakian dari basecamp pendaki hingga kawasan vegetasi Pasar Bubrah (batas hutan dan puncak) sangat bengal.
Sejak mulai mendaki dari basecamp, pendaki akan langsung menemukan jalanan berpasir dan menanjak, semakin ke atas kian terjal hingga sulit untuk mengatur energi. Terlebih bagi pendaki pemula.
Menuju ke basecamp pendakian Gunung Merapi bagi pendaki yang berasal dari Bandung, Jakarta dan sekitarnya bisa dicapai dengan kereta api jurusan Bandung Surabaya atau Bandung Kediri.
Lalu turun di Stasiun Lempuyangan atau Stasiun Tugu Yogjakarta. Tujuan selanjutnya adalah Selo atau New Selo.
Kawasan basecamp Selo terletak di kabupaten Boyolali Jawa Tengah, pendaki bisa menggunakan kendaraan melalui jalur Muntilan atau melalui Boyolali.
Dari Yogyakarta kendaraan bergerak menuju ke pasar Muntilan, lalu mengambil arah kanan. Bagi yang berasal dari Boyolali berhentilah di terminal Boyolali kemudian mengambil arah Cepogo dan berakhir di Selo.
Bagi pendaki yang berasal dari Kota Semarang bisa menuju pasar Ampel untuk selanjutnya menuju Cepogo dan Selo.
Untuk memudahkan perjalanan pendaki agar tidak naik turun kendaraan, bernegolah dengan pengemudi kendaraan sejenis Elf atau Colt untuk menuju ke tempat ini.
Baca Juga: Dua Objek Wisata Alam Yang Dingin di Bawah Kaki Gunung Karacak Garut. Rekomen Buat Penyuka Adventure
Selain tidak ribet juga bisa menghemat waktu perjalanan karena kendaraan carteran tidak banyak ngetem atau berhenti.
Dari basecamp New Selo, pendaki mulai bersiap-siap melakukan perjalanannya menuju puncak Merapi dengan tujuan akhir Pasar Bubrah.
Pendakian lebih enak jika dilakukan malam hari mengingat cuaca di kawasan Gunung Merapi sangat terik, pendaki bisa cepat kehabisan tenaga karena kekurangan cairan.
Pasar Bubrah adalah kawasan berpasir dan batu yang luas, merupakan tempat Summit Attack (melakukan perjalanan ke puncak dari batas hutan dan puncak).
Kawasan Pasar Bubrah bisa menampung banyak tenda untuk pendaki mempersiapkan tenaga melakukan sprint ke puncak yang hanya tinggal beberapa meter lagi.
Kawasan kering yang sangat luas ini pada musim kemarau sering dilanda angin badai, pendaki harus mengetahui kapan musim angin, hujan dan musim kemarau disini.
Hal itu untuk memastikan perjalanan kita aman dan selamat tanpa mendapat rintangan apapun.*** (Bersambung)