DESKJABAR - Grup band ternama K-pop BTS tengah jadi perbincangan hangat di Korea, dalam beberapa hari terakhir ini.
Musababnya, BTS disebut-sebut dilobi oleh panitia pelantikan Presiden terpilih Korea, Yoon Suk Yeol, untuk tampil dalam acara pelantikan bulan depan. Namun publik Korea khususnya fans BTS, tidak setuju dengan rencana tersebut.
Semuanya, bermula dari kedatangan Park Joo-sun, ketua panitia upacara pelantikan Yoon, ke kantor HYBE, agen BTS, Sabtu lalu.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Amerika 2022, Disiarkan Langsung Trans7, Simak Jadwalnya
Saat ditanya wartawan radio KBS apakah BTS sedang disiapkan tampil di upacara pelatikan Presiden tanggal 10 Mei mendatang, Park menyebutkan “sedang mendiskusikan kemungkinannya”.
Pernyataan itulah yang kemudian memicu reaksi dari penggemar BTS, dan kemudian secara bergelombang di media sosial, meminta komite "untuk tidak menggunakan BTS untuk tujuan politik."
Hari ini, Komite Transisi Presiden menyangkal pernyataan tersebut.
"Kami tidak membuat proposal atau kontak dengan agensi BTS sehubungan dengan upacara peresmian," kata kantor hubungan masyarakat komite transisi dalam sebuah pesan kepada media.
Humas kantor itu menambahkan, bahwa pernyataan dari panitia persiapan pelantikan yang dilaporkan oleh media "bukanlah posisi resmi panitia transisi."
“Panitia upacara pengukuhan memang ‘meninjau penyajian acara undangan BTS selama diskusi’, tetapi masalah itu tidak dikonfirmasi,” tegasnya lagi.
Namun demikian, publik tetap tidak percaya. Mereka tetap menganggap bahwa BTS akan dijadikan alat politik oleh pemerintahan baru.
Betulkah? Sayangnya, Hybe dan BTS, hingga sejauh ini belum berkomentar kepada media tentang masalah tersebut. ***