Berkebun Kakao Memunculkan Peluang Baru

- 10 November 2020, 19:02 WIB
Buah kakao
Buah kakao /DeskJabar/Kodar Solihat

DESKJABAR - Usaha berkebun kakao diyakini kembali menjadi peluang usaha perkebunan rakyat yang pasarnya bagus. Apalagi, dikabarkan rata-rata tanaman kakao Jawa Barat sudah tua umurnya dan produktivitasnya menurun.

Salah seorang pendiri Asosiasi Petani Kakao Jawa Barat, Iyus Supriatna, di Bandung, kepada DeskJabar, Selasa, 10 November 2020 menyebutkan, bisnis kakao di Jawa Barat terus berjalan.

“Namun, produksi kakao Jawa Barat sangat kecil yaitu hanya sekitar 2.500 ton per tahun yang dihasilkan dari sekitar 7.500 ha.  Sedangkan kebutuhan bahan baku untuk memenuhi kapasitas terpasang pabrik kakao di Jawa Barat, sekitar 300 ribu ton per tahun,” ujarnya.

Menurut Iyus Supriatna, dari kebun kakao yang ada saat ini, sebagian besar sudah perlu dilakukan rehabilitasi, peremajaan. Bahkan, perlu adanya perluasan areal kakao, baik secara monokultur maupun diversifikasi dengan tanaman lainnya, misalnya dengan tanaman kelapa.

Untuk memenuhi kebutuhan pembeli, dikatakan, pasokan masih harus disuplai dari daerah lain sampai dengan impor dari negara lain.

Karena kondisi ini pula, menurut Iyus Supriatna, belum ada kelompok petani yang yang mengolah secara khusus sampai produk sekunder yang siap dikonsumsi Yang melakukan pengolahan sampai dengan produk turunan seperti cocoabuter, cocoapowder, cocoa cair, dan lainnya, hanya oleh pabrikan besar.

Sedangkan untuk skala perkebunan besar, disebutkan, kini tinggal sedikit unit-unit perkebunan di Jawa Barat dan Banten yang mengusahakan tanaman kakao. Dari daftar yang ada, hanya beberapa unit perkebunan swasta yang masih mengusahakan tanaman kakao, sedangkan di perkebunan negara, PT Perkebunan Nusantara VIII sudah tak ada. 

Baca Juga: Usaha Teh dan Karet Tetap Prospektif untuk Perkebunan Swasta

Konferensi dunia

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x