Indonesia akan Kelebihan Stok Beras 7 Juta Ton

- 9 November 2020, 21:25 WIB
Sejumlah petani panen padi di Kecamatan Tanjungsari, Sumedang
Sejumlah petani panen padi di Kecamatan Tanjungsari, Sumedang /DeskJabar/Kodar Solihat
 
 
DESKJABAR - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memperkirakan, Indonesia akan mengalami over stock atau kelebihan produksi beras hingga 7 juta ton sampai Maret 2021.
 
Gambaran tersebut, diyakini sebagai keberhasilan musim tanam 1 dan 2 padi, yang menjadikan kontribusi terhadap pemulihan ekonomi.
 
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melalui keterangan tertulis diterima DeskJabar, Senin, 9 November 2020 malam, menyebutkan, selama pandemi Covid-19 kinerja sektor pertanian terus berjalan dengan baik. Bahkan, sektor pertanian menunjukkan kontribusi nyata terhadap pemulihan ekonomi nasional.
 
"Alhamdulillah 11 bahan pokok dasar dalam kendali penuh di tahun 2020. Kami semua sudah melakukan ekstra kerja keras di lapangan dengan berkordinasi bersama Menko Perekonomian," ujar Mentan, saat menyampaikan konferensi pers BNPB, Senin, 9 November 2020.
 
Menurut Mentan, kontribusi pertanian pada pemulihan ekonomi nasional tak lepas dari keberhasilan Musim Tanam (MT) 1 dan 2, dimana petani mampu menghasilkan 31 juta ton beras. Lebih dari itu produksi tersebut juga mengalami over stok hingga 7 juta ton.
 
Namun begitu, Mentan mengaku ke depan pihaknya masih akan bekerja keras untuk menghadirkan pertanian yang lebih baik.
 
"Di sisi lain kami juga terus mempersiapkan produksi tanam untuk tahun 2021, bahkan di bulan Oktober ini kami sudah melakukan tanam sampai Maret nanti dan kita perkirakan akan ada 17 juta ton," katanya.
 
 
Akselerasi ekspor
 
Bukan hanya itu saja, katanya, sektor pertanian juga tercatat mampu melakukan akselerasi ekspor serta menambah cenderung beras. Berdasarkan data yang ada, ekspor di Januari-Agustus mencapai 2,4 miliar dolar AS atau Rp258 triliun. Disisi lain, Kementan juga terus mempersiapkan langkah antisipasi menghadapi ancaman badai seperti la nina.
 
"Untuk itu, Badan Pangan Dunia (FAO) mengapresiasi apa yang dilakukan Indonesia. Apalagi pertanian disini sudah berada di track yang benar perihal ketahan pangan. Saya juga meminta agar ketahanan pangan tidak boleh ada gep antar negara, supaya kita bisa saling menunjang khusunya di Asia tenggara," katanya.
 
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato menilai sektor pertanian menjadi pengungkit kenaikan PDB nasional di Kuartal III. Airlangga beharap kondisi tersebut mendorong kenaikan pada kuartal IV.
 
"Pengungkitnya adalah sektor pertanian yg selalu positif dengan begitu kita sudah pada taraf recovery dan ini mendukung sektor lain bahwa pemulijan ini sudah ada pada track yang benar," tutupnya. ***
 
 
 
 
 

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x