Sistem Bioflok Dapat Digunakan untuk Budidaya Semua Jenis Ikan

- 6 November 2020, 18:41 WIB
Budidaya ikan secara bioflok skala besar
Budidaya ikan secara bioflok skala besar /Masyarakat Akuakultur Indonesia/Muhamad Husen

DESKJABAR - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mempromosikan cara budidaya ikan dengan sistem bioflok. Selain sebagai cara yang dinilai sedang paling efisien, juga sebagai cara meminimilasir limbah budidaya perikanan.

Kepala Badan Riset dan SDM Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sjarief Widjaja, melalui siaran pers diterima DeskJabar, Jumat, 7 November 2020, menyebutkan, bahwa budidaya ikan dengan sistem bioflok sebenarnya dapat digunakan untuk berbagai jenis ikan maupun udang.

Namun selama ini, masyarakat diketahui umumnya menggunakan sistem bioflok hanya untuk budidaya ikan lele.  

"Dengan menggunakan sistem  bioflok, budidaya perikanan menjadi lebih efisien, apalagi merupakan sistem akuakultur bersifat daur ulang.  Senyawa nitrogen anorganik, terutama yang bersifat racun pada ikan, didaur ulang menjadi protein sel mikroba sehingga bisa dimakan hewan pemakan detritus seperti nila, udang vaname, dan ikan lele," ujar Sjarief.

Disebutkan, sistem bioflok pada prinsipnya adalah mengembangkan komunitas bakteri yang menguntungkan di dalam kolam. Budidaya sistem bioflok ini juga terbukti lebih stabil daripada sistem yang didominasi algae atau plankton karena tidak tergantung sinar matahari.

Ia mengungkapkan komponen pakan yang paling mahal harganya adalah tepung ikan yang digunakan sebagai sumber protein hewani dalam formulasi pakan buatan, sedangkan hanya sekitar 25-30 persen dari kandungan protein pakan yang diubah menjadi daging untuk pertumbuhan.

Disebutkan, keunggulan sistem bioflok dalam budidaya perikanan sehingga diharapkan kalangan pembudi daya di berbagai daerah dapat menerapkannya. Pemerintah tengah memacu pertumbuhan produktivitas perikanan budi daya, misalnya melalui penerapan teknologi baru sistem bioflok recirculating aquaculture system.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Membawa Berkah Bagi Bisnis Ikan Hias

Baca Juga: Ini Dia, Jenis-Jenis Ikan Hias yang Sedang Banyak Diminati

Baca Juga: Hobi dan Bisnis Ikan Cupang di Sumedang Semarak

Menurut dia, sistem ini dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pengembangan budi daya skala rumah tangga karena dapat dilakukan di lahan yang sempit, seperti di perkarangan belakang rumah dengan tetap menjamin pemenuhan kebutuhan oksigen dan udara.

Secara umum, kata Sjarief, pada budidaya ikan secara intensif, semakin tinggi padat tebar, semakin banyak pula kebutuhan pakan, semakin banyak kebutuhan air, dan semakin banyak limbah yang dibuang.

Untuk menekan kebutuhan air dan pakan serta meminimalkan buangan limbah ini, diperlukan teknologi budi daya yang sesuai. Teknologi sistem bioflok dinilai sebagai jawabannya.

Ia menyebutkan, selain minim limbah, sistem tersebut juga sekaligus dapat mendaur ulang limbah menjadi pakan budi daya. Budi daya sistem ini juga tidak menghasilkan bau yang tidak sedap sehingga dapat diterapkan di mana saja.

Sjarief berpendapat bahwa teknologi ini memang bukan teknologi yang sangat baru, akan tetapi juga belum umum diterapkan masyarakat.

Selain persoalan teknologi, ujar Sjarief, masalah yang tak kalah penting dalam kegiatan budi daya adalah tingginya kebutuhan dan harga pakan, yang menelan lebih dari 60 persen biaya produksi. ***


Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x