Cetakan
Hanya saja, dari pengamatan di lapangan, kini semakin banyak perajin gula aren di Cikadu yang kurang lagi berminat membuat gula aren dalam ukuran batang bambu. Banyak perajin gula aren yang membuat gula aren ukuran besar dengan dicetak menggunakan baskom plastik.
”Soalnya, para bandar menyamaratakan harga pembelian gula aren, baik dalam bentuk khas ukuran batang bambu maupun menggunakan cetakan baskom sama-sama Rp 15.000/kg. Padahal, memproduksi gula aren menggunakan ukuran batang bambu lebih memakan waktu dan lebih diminati konsumen,” kata Wahid senada Abdul.
Wakil Ketua Asosiasi Pedagang Komoditas Agro (APKA) Jawa Barat Muchlis Anwar menyebutkan, bisnis gula aren saat ini berkembang luar biasa di berbagai daerah yang masih memiliki pohon aren/kawung, terutama di wilayah pegunungan dan tanah adat.
Menurut Muchlis Anwar, untuk sentra wilayah produksi, di Priangan Timur ada di Kabupaten Pangandaran, Ciamis sekitar Banjarsari, Kabupaten Tasikmalaya, Garut daerah selatan, dan wilayah Cianjur selatan.
Untuk produksi brown sugar ada di Kabupaten Bandung, sedangkan untuk pabrik pengolahan gula aren menjadi gula aren bubuk/brown sugar dengan macam-macam tipe, ada di sekitar Soreang dan Ciwidey untuk olahan aren cair.
Disebutkan, dengan kreasi, dan kekhasan, produksi gula aren ada yang dicetak bulat lempengan besar, ada yang dicetak seperti gula kelapa biasa. Namun, umumnya dikemas oleh daun aren untuk menandakan gula tersebut adalah gula aren.
Dari sisi harga, dikatakan, gula aren lebih mahal dari gula putih dan gula kelapa. Sebab, faktor kemasan uniknya rata-rata harga eceran pembelian konsumen di harga Rp 20.000/kg.