Rupiah Menguat 13 Poin atau 0,09 Persen, Masih akan Dibayangi Sentimen Paket Stimulus AS

- 22 Oktober 2020, 11:17 WIB
Ilustrasi uang rupiah dan dolar AS.
Ilustrasi uang rupiah dan dolar AS. /ANTARA


DESKJABAR
- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis 22 Oktober 2020, diprediksi masih akan dibayangi sentimen perkembangan paket stimulus di Amerika Serikat.

Rupiah dibuka menguat 13 poin atau 0,09 persen menjadi Rp14.620 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.633 per dolar AS.

Analis pasar uang PT Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Kamis 22 Oktober 2020, mengatakan, rupiah melanjutkan tren penguatan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: 13 Warga Korea Selatan Meninggal Usai Disuntik Vaksin

"Penguatan memang terjadi karena beberapa sentimen positif yang mendukung, baik dari dalam maupun dari luar negeri," ujar Rully.

Dari dalam negeri, lanjutnya, seperti dikutip DeskJabar dari Antara, sentimen didorong oleh ekspektasi menyusutnya defisit neraca transaksi berjalan sepanjang tahun ini, menyusul surplus neraca perdagangan yang terjadi dalam lima bulan berturut-turut.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Cukur Habis Rambutnya Jadi Gundul, Gara-gara Positif  Covid-19?  

"Sementara dari global, harapan muncul akan disepakatinya stimulus fiskal di AS," kata Rully.

Kendati demikian, apabila ekspektasi pasar akan lolosnya paket stimulus AS tidak terealisasi, akan menjadi katalis negatif bagi rupiah.

Baca Juga: Empat Hari, 123 Orang Warga Kabupaten Sukabumi Terkonfirmasi Positif Covid-19

"Tapi nanti bisa berbeda hasilnya, kalau ternyata tidak tercapai, bisa berdampak negatif juga terhadap pasar," ujar Rully

Pada Rabu 21 Oktober lalu, rupiah ditutup menguat 25 poin atau 0,17 persen menjadi Rp14.633 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.658 per dolar AS.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x