Musim Tanam Akhir 2020, Sangat Banyak Petani Tak Kebagian Pupuk Bersubsidi

- 14 Oktober 2020, 17:02 WIB
Sejumlah petani tampak kebingungan  di salah satu kios pengecer pupuk di Subang.
Sejumlah petani tampak kebingungan di salah satu kios pengecer pupuk di Subang. /Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA Jawa Barat) /Otong Wiranta/Ketua KTNA Jawa Barat

Baca Juga: Belum Ada Kartu Tani, Pembelian Pupuk Bersubsidi Tetap Mudah

Pada Senin, 12 Oktober 2020 lalu, PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan kesiapan produksi pabrik-pabrik pupuk guna mendukung kebijakan pemerintah yang menambah alokasi subsidi pupuk sebanyak satu juta ton. Kementerian Pertanian melalui Permentan No. 27 tahun 2020 telah menambah total alokasi subsidi pupuk tahun 2020 menjadi 8,9 juta ton dari semula sebanyak 7,9 juta ton.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman melalui siaran pers diterima DeskJabar, pada hari itu menyebutkan, berkomitmen selalu menjaga produksi dan ketersediaan pupuk bagi petani dengan jumlah volume yang selalu di atas ketentuan. "Bahkan, saat ini produksi pupuk masih tetap terjaga di atas target meski tengah dihantui pandemik Covid-19," katanya.

Ia mengemukakan tercatat volume produksi pupuk Januari hingga Agustus 2020 mencapai 8.421.836 ton. Angka itu terdiri dari 5.485.857 ton urea, 2.037.981 ton NPK, 330.598 ton SP-36, 560.203 ton ZA, dan 6.597 ton ZK.

"Total produksi tersebut sudah mencapai 80 persen dari target tahunan di 2020, dimana tahun ini kami menargetkan volume produksi mencapai 10,4 juta ton. Sehingga cukup untuk memenuhi adanya tambahan alokasi pupuk bersubsidi sebesar satu juta ton," katanya.

Ia menambahkan produksi pun diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, khususnya untuk sektor tanaman pangan. ***

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x