UMKM Tulang Punggung Perekonomian Domestik, Eriko : Harus Ada Peningkatan Nilai Tambah Produknya

- 13 Oktober 2020, 08:00 WIB
Pengunjung melihat produk kerajinan dari bahan koran bekas saat Gebyar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Juara di lapangan Kampus IPB.*/ANTARA
Pengunjung melihat produk kerajinan dari bahan koran bekas saat Gebyar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Juara di lapangan Kampus IPB.*/ANTARA /

DESKJABAR - UMKM (Usaha Menengah Kecil dan Mikro) merupakan tulang punggung perekonomian domestik, oleh karenanya perlu didorong untuk menjadi sumber pertumbuhan baru ekonomi. 

Tiga hal kunci yang harus ditempuh dalam pengembangan UMKM, kata Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Eriko Sotarduga, adalah peningkatan nilai tambah produk-produk UMKM, digitalisasi UMKM, dan sinergi. 

"Dalam pandemi Covid-19 ini, UMKM adalah sektor yang paling terpukul karena banyaknya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Komisi XI DPR RI ingin mendapatkan informasi tentang langkah-langkah yang diambil Bank Indonesia untuk mengangkat kembali UMKM di tengah pandemi Covid-19," kata Eriko, Selasa 13 Oktober 2020.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Dunia Terus Melonjak, Tapi di Dua Negara Ini Jumlahnya di Bawah Lima

Dikatakannya, seperti dikutip DESKJABAR dari RRI, digitalisasi UMKM dapat ditempuh dengan memanfaatkan platform digital, khususnya untuk pemasaran online dan digitalisasi pembayaran. 

Di sisi pemasaran, sambungnya, Bank Indonesia telah melaksanakan program onboarding UMKM dengan melibatkan UMKM binaan dan mitra. 

"Program ini menjadi salah satu upaya Bank Indonesia (BI) dalam upaya pengembangan kapasitas UMKM, khususnya terkait literasi digital UMKM," paparnya.

Baca Juga: Amelia Kusuma , Apa Gak Dimarahin Suami Jadi Driver, mbak?

Politisi PDIP ini juga mengungkapkan, untuk mengatasi dampak Covid 19 terhadap Perekonomian, Pemerintah telah meluncurkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). 

Program tersebut ditujukan untuk memulihkan perekonomian Indonesia yang melambat, yang mana pertumbuhan ekonomi triwulan pertama tahun 2020 sebesar positif 2,97 persen dan triwulan kedua 2020 sebesar negatif 5,32 persen. 

Baca Juga: Jerman vs Swiss, Joachim Loew Siap Mainkan Timo Werner, Tapi Tiga Pemain Lainnya Terancam Absen

"Selama pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional telah dilaksanakan restrukturisasi kredit perbankan sebanyak 6.59 juta debitur per tanggal 29 Juni 2020 atau senilai Rp740.79 triliun," jelasnya.

Halaman:

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x