Mekanisasi Pertanian Kini Menjadi Kebutuhan Petani Padi di Jawa Barat

- 9 Juni 2023, 08:22 WIB
Cara mekanisasi pertanian kini menjadi pebutuhan petani padi di Jawa Barat, karena lebih cepat dan efisien.
Cara mekanisasi pertanian kini menjadi pebutuhan petani padi di Jawa Barat, karena lebih cepat dan efisien. /dok Facebook UPJA TBAS

DESKJABAR – Penggunaan alat mesin pertanian kini sudah menjadi kebutuhan semakin banyak petani padi di Jawa Barat. Pada musim panen padi dimana pada Juni 2023 ini masih banyak, mekanisasi sangat membantu mempercepat, efisiensi, dan meningkatkan hasil panen.

Adanya layanan operator mekanisasi pertanian yang dilakukan melalui UPJA (unit pelayanan jasa alsintan), kini semakin banyak peminatnya dari kalangan petani. Kabarnya, para peminat jasa mekanisasi pertanian bukan hanya di utara dan tengah Jawa Barat, juga kini muncul dari selatan Jawa Barat.

Penggunaan mekanisasi pertanian di Jawa Barat, tampaknya kini menjadi jawaban solusi atas kondisi semakin berkurangnya tenaga kerja pertanian. Penggantinya, yaitu mekanisasi pertanian mampu meningkatkan proses kerja, lebih efisien, bahkan lebih bagus hasilnya.

 Baca Juga: Jawa Barat Potensial Jadi Raksasa Bisnis Limbah untuk Pertanian, Ketahanan Pangan, dan lingkungan Hidup

Gambaran di lapangan

Ketua UPJA Usaha Pelayanan Jasa Alat Mesin Pertanian Tani Bangkit Sejahtera (UPJA TBAS) Bojongpicung, Cianjur, Asep, di Cianjur, Kamis, 8 Juni 2023, menyebutkan, bahwa layanan jasa alsintan dari kelompoknya, memperoleh banyak order dari para petani padi maupun hortikultura di Jawa Barat.

Disebutkan, mekanisasi pertanian yang dibutuhkan petani padi di Jawa Barat, terutama pemanenan, pengolahan tanah, dan penanaman. Sejak hampir tiga tahun terakhir, aktivitas layanan mekanisasi pertanian dari UPJA TBAS, dalam setahun nyaris tidak ada libur, dari 12 bulan hanya libur sebulan saja.

Asep mencontohkan, aktivitas mekanisasi pertanian yang sedang sibuk oleh UPJA TBAS Cianjur pada Juni 2023 ini, adalah penggunaan combine harvester (mesin pemanen) pada panen padi di utara Jawa Barat, misalnya di Karawang. Kejadiran layanan UPJA mekanisasi pertanian mampu memenuhi kebutuhan.

Baca Juga: Bisnis Penggilingan Padi di Jawa Barat Bertumbangan, Akibat Alihfungsi Lahan Pertanian

Manfaat lain

Kabarnya pula, besaran biaya dikeluarkan petani atas layanan jasa alsintan, ternyata jauh lebih efisien dan menguntungkan. Tetapi, tenaga kerja pertanian yang masih ada, malah merasa terbantu proses pengerjaan, sehingga satu sama lain saling teruntungkan.

“Kondisinya kini dimana para petani menjadi bertanya kepada UPJA, punya alat-alat apa saja ? Ini menunjukan para petani semakin berminat menggunakan mekanisasi pertanian, berbeda dengan hampir tiga tahun lalu yang umumnya masih ragu-ragu,” ujar Asep.

Menurut dia, dari hasil panen menggunakan mekanisasi combine harvester, ternyata gabah pun diberi harga lebih tinggi oleh bandar pembeli. Misalnya, jika hasil panen manual sedang dihargai Rp 5.000/kg gabah kering pungut (GKP), tetapi hasil panen menggunakan mekanisasi menjadi Rp 5.300-5.500/kg GKP.

UPJA TBAS merupakan binaan Balai Mekanisasi Pertanian Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, di Bojongpicung, Cianjur. Tempat tersebut merupakan balai inovasi dan mengurusi mekanisasi pertanian di Jawa Barat, dan memiliki lahan sendiri untuk ujicoba berbagai alat mesin pertanian. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x