"Kondisi ini sangat rentan karena apa, income masyarakat belum siap menghadapi kenaikan dan ini sangat sensitif," ucapnya.
Menurutnya, harapan kita dengan digelarnyanya seminar serupa atau yang lainnya ini adalah inflasinya naik dan pertumbuhan ekonomi pun naik.
Inflasi itu, jelasnya, adalah mendongkrak permintaan dan mendongkrak konsumsi. Dan kalau deflasi, artinya apa, pasti daya beli turun.
"Dengan sendirinya itu kan kualitas pertumbuhan ekonomi kita malah jadi turun pula," imbuhnya lagi.
Inflasi jika tidak dikendalikan, ungkapnya bisa menjalar kemana mana dan punya infect yang luas. Karena, tambahnya, ini akibat dari dorongan tadi di atas.
Di sini, lanjut Rizal, ada sentimen pasar, ada persepsi publik terhadap kenaikan hingga akhirnya agak goncang harga. Karena ini prilaku konsumen sehingga bisa mempengaruhi harga.
"Atau prilaku produsen ketika ada rencana naik meski belum naik inilah yang sensitif berpengaruh juga ke produsen," tuturnya.
Ini jelas akan mempengaruhi ketahanan pangan karena inflasi paling besar kontribusinya adalah basisnya ke pangan.
"Ini agak khawatir akibat kenaikan BBM yang nota bene punya dampak mempengaruhi harga harga komoditi, ini tidak langsung ujug ujug turun dan pemerintah tidak bisa menurunkannya," cetusnya.***