Network
DESKJABAR - Tahun 2022 baru saja dimulai. Perhelatan penggantian tahun kali ini tidak seperti biasanya yang gegap gempita dengan perayaan pesta kembang api di setiap negara. Tidak ada lagi perayaan spektakuler dalam menyambut tahun baru 2022.
Hal itu disebabkan, kondisi di setiap negara masih belum membaik akibat terdampak pandemi Covid-19. yang meluluh lantakkan kehidupan masyarakat tidak saja di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain di dunia.
Banyak perusahaan baik di dalam maupun luar negeri yang kolaps, sehingga mengakibatkan tingkat pengangguran menjadi tinggi serta daya beli masyarakat menurun drastis.
Baca Juga: Gadis Cantik Ini Tinggal di Kuburan di Bandung, Usaha Warung Laris Tapi Sering Disangka Hantu
Kondisi ini diprediksi akan berlangsung cukup lama karena setiap negara membutuhkan waktu yang panjang untuk pemulihannya. Artinya, tantangan di tahun 2022 pun akan semakin berat.
Arief Yahya, Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia periode 2012-2014 dalam bukunya yang berjudul Great Spirit Grand Strategy menyebutkan, kunci sukses pemimpin dalam menghadapi tantangan yang berat yaitu kemampuan untuk mengharmonisasikan antara spirit dan strategi atau lebih dikenal dengan strategi 2 H (Heart & Head).
Unsur hati (heart) berkaitan dengan semangat yang tinggi yang terbentuk oleh keyakinan dasar, nilai-nilai dan perilaku yang utama dan mulia. Sedangkan unsur pikiran (head), berkaitan dengan strategi, visi dan misi, model bisnis atau eksekusi yang terbangun dari hasil analisis dan daya pikir.
Baca Juga: MISTERI KAMPUNG JANDA, di Banjarnegara, Satu Kampung Semua Suami Meninggal ?
Harmonisasi, heart & head atau hati dan pikiran ini merupakan strategi unggul yang sulit untuk dikalahkan. Sebab, seorang pemimpin dituntut untuk mampu mengkombinasikan antara kemampuan spiritual dengan kemampuan intelegensianya.
