DESKJABAR – Perusahaan perkebunan negara PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII) kembali memperoleh penghasilan bagus dari usaha karet alam.
Setelah sekian lama menyedihkan, bisnis karet alam dunia kembali bergairah, termasuk pula di Indonesia, baik perkebunan besar negara, swasta, dan rakyat.
Rata-rata perusahaan perkebunan yang mengusahakan komoditas karet, kembali memperoleh penghasilan bagus belakangan ini.
Di Jawa Barat, PTPN VIII masih mengusahakan komoditas karet, dengan luas areal 19.540,53 hektare dan tersebar di 13 unit kebun, diantaranya Cibungur (Sukabumi), Pasirbadak (Sukabumi), Cikaso (Sukabumi), Agrabinta (Cianjur), Cikumpay (Purwakarta), Jalupang (Subang), Wangunreja (Subang), Miramare (Garut), Bunisarilendra (Garut), Bagjanegara (Tasikmalaya), Batulawang (Cikupa), dan Cikupa (Cikupa).
Areal-areal perkebunan karet PTPN VIII itu umumnya tersebar di Jawa Barat, dan dekat pesisir pantai. PTPN VIII yang merupakan salah satu badan usaha milik negara di bawah Holding BUMN Perkebunan mengusahakan teh, karet, sawit, dan kopi.
Produk komoditi Karet PT. Perkebunan Nusantara VIII, diantaranya RSS (Ribbed Sdmoke Sheet), Crumb Rubber (SIR 10) dan lateks pekat, sedangkan untuk produk Crepe sudah tidak berproduksi lagi.
Ada gambaran peluang usaha karet alam masih akan bagus, melalui keterangan Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Utara, Edy Irwansyah, yang menjadi acuan kalangan di PTPN VIII.
Baca Juga: Getah Karet di Jawa Barat Sedang Menjadi Rebutan Para Bandar