Budidaya Porang, Kenali Benih, karena Porang Berbeda dengan Suweg

- 21 Juni 2021, 18:59 WIB
Bentuk bibit porang
Bentuk bibit porang /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Usaha budidaya porang sedang bergairah dilakukan masyarakat pada sejumlah wilayah, karena kabar hasil jualnya menggiurkan.

Usaha budidaya porang juga dilakukan di Provinsi Jawa Barat terutama sejak setahun terakhir. Banyak masyarakat yang baru kali ini membudidayakan porang, dengan harapan hasil usahanya bagus.

Namun, sebenarnya dalam usaha budidaya porang, masyarakat yang baru memulai usaha, harus dapat mengenai jenis berbeda antara porang dengan suweg. Sebab, bagi mereka yang belum hafal, kemudian membeli bibit yang diyakini porang, padahal suweg, dari sejumlah orang tidak bertanggungjawab.

Pihak Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Provinsi Jawa Barat memberikan gambaran antara porang dan suweg. Walau pun sepintas masih sama, sebenarnya merupakan dua komoditas yang berbeda.

Baca Juga: Euro 2021, Jelang Pertandingan Penentuan, Bintang Skotlandia Gilmour Positif Covid-19

Kepala Seksi Pasca Panen Bidang Tanaman Pangan (DTPH) Jawa Barat, Achmad Tarekat, di Bandung, Senin, 21 Juni 2021, menyebutkan, ada kesamaan atas penyebutan porang, dimana orang Sunda menyebutnya sebagai iles-iles. Namun ada pun suweg, yang sering dianggap sebagai porang, padahal sebenarnya bukan.

Jika keliru mendapatkan bibit, disebutkan, tentu saja yang membudidayakan akan kecewa. Sebab, panen suweg akan ditolak industri porang, padahal sudah mengusahakan selama berbulan-bulan.

Achmad Tarekat memberikan ciri-ciri bibit tanaman porang, dimana bentuknya cenderung bulat dan ada titik-titik.

Disebutkan pula, porang memiliki kandungan tepung yang lebih tinggi, dimana masa panen yang diminati industri umur sekitar 8 s.d 12 bulan. Sedangkan suweg, memang dapat dimakan pula, namun kandungan tepungnya lebih sedikit.

Baca Juga: Video Viral, Banjir di Jalan Jakarta, Kebon Waru, Bandung

Sementara itu, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, mendorong industri pengolahan komoditas porang semakin berkembang pesat. Terutama industri olahan yang siap ekspor ke seluruh pasar mancanegara. Apalagi, Indonesia adalah negara subur dan memiliki kecocokan untuk mengembangkan budidaya porang.

Disebutkan, Kementerian Pertanian juga melepas sejumlah varietas bibit unggul porang, agar dapat meningkatkan kemampuan produksi dan kualitas.

“Tentu saya juga mendorong semua pihak dengan kekuatan pertanian yang semakin maju, mandiri dan modern ini mampu menghasilkan porang yang berkualitas," ujar Mentan, melalui siaran pers diterima DeskJabar, Senin, 21 Juni 2021.

Kementerian Pertanian sudah melepas varietas unggul Madiun1 yang memiliki keunggulan cepat panen dan hasil yang berkualitas. Tercatat, luas tanam tahun 2021 untuk Kabupaten Madiun mencapai 752 hektare dan akan ditambah menjadi 800 hektare pada tahun 2022 mendatang. ***

 

 

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah