Desa Kudangwangi, Ujungjaya, Sumedang, Contoh 'Desa Burung Hantu' untuk Mengendalikan Hama Tikus

- 1 April 2021, 10:15 WIB
Masyarakat petani Desa Kudangwangi, Kecamatan Ujungjaya, Sumedang, dipimpin POPT setempat, Hikmat Sumantri sedang membuat banyak rumah burung hantu untuk pengendalian hama tikus.
Masyarakat petani Desa Kudangwangi, Kecamatan Ujungjaya, Sumedang, dipimpin POPT setempat, Hikmat Sumantri sedang membuat banyak rumah burung hantu untuk pengendalian hama tikus. /Dok Hikmat Sumantri/POPT Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat

Upaya para petani dalam pengendalian hama tikus sudah dilaksanakan dengan cara pengumpanan memakai racun. Juga gerakan pengendalian dengan geropyokan yang lama-lama membosankan karena hasilnya kurang memuaskan.

Baca Juga: Anggota DPR RI Terperangah Ada Petani 73 Tahun Kawin 31 Kali, Dedi Mulyadi: Saya Kalah oleh Petani

Upaya lainnya dengan memasang strum pakai jenset setiap malam areal blok sawah dikelilingi kabel strum yang beresiko, bahkan pernah kejadian sampai merenggut nyawa operator. 

Disebutkan Hikmat Sumantri, dahulu usaha tani padi sebelum para petani melaksanakan kegiatan pelestarian burung hantu Tyto alba di Ujungjaya sebelum Tahun 2014 setiap musim selalu mendapat gangguan serangan tikus.

Bahkan, katanya, salah satu desa di Ujungjaya, yaitu Desa Kudangwangi dijuluki “babakan beurit”. Sebab, dikenal sangat banyak tikusnya, yang menjadi hama kronis yang meranggas tanaman padi.

Akibat masalah tersebut banyak petani yang mengeluh bahkan banyak lahan sawah yang kontrakan ke orang lain.  Bahkan usaha tani padi dikatakan kurang menarik, karena selalu ada gangguan hama tikus. ***

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x