Desa Kudangwangi, Ujungjaya, Sumedang, Contoh 'Desa Burung Hantu' untuk Mengendalikan Hama Tikus

- 1 April 2021, 10:15 WIB
Masyarakat petani Desa Kudangwangi, Kecamatan Ujungjaya, Sumedang, dipimpin POPT setempat, Hikmat Sumantri sedang membuat banyak rumah burung hantu untuk pengendalian hama tikus.
Masyarakat petani Desa Kudangwangi, Kecamatan Ujungjaya, Sumedang, dipimpin POPT setempat, Hikmat Sumantri sedang membuat banyak rumah burung hantu untuk pengendalian hama tikus. /Dok Hikmat Sumantri/POPT Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat

Sampai saat ini hampir setiap saat banyak yang magang baik dari kelompok tani sampai dengan badan usaha milik negara (BUMN) yang  bergerak pada sektor perkebunan (tebu, kelapa sawit).

Kelompok tani lebih aktif dan membuka wahana untuk banyak belajar.

Perekonomian masyarakat lebih stabil dengan prosduksi pangan yang aman dari gangguan organisme pegganggu tumbuhan (OPT) serta tumbuhnya perekonomian di sektor off farm.

Para petani pun menjadi lebih yakin terhadap efektivitas musuh alami.  Terjaganya lingkungan dan pelaksanaan pengendalian yang lebih ramah lingkungan

Baca Juga: Panen Perdana Padi Gogo Perluasan Tanam di Jawa Barat, Peroleh Hasil Memuaskan di Selatan Cianjur

Burung hantu Tyto alba memangsa tikus/ Dok Hikmat Sumantri, POPT Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat
Burung hantu Tyto alba memangsa tikus/ Dok Hikmat Sumantri, POPT Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat

Awalnya

Menurut Hikmat, berawal dari study kasus yang dilaksanakan  di Wilayah Gapoktan Mekarwangi, Desa Kudangwangi, dijumpai sejumlah bangkai tikus yang terbunuh dengan disisakan sebagian anggota badannya berserakan di sebuah lokasi kebun masyarakat.

Lokasi bersangkutan dikenal merupakan tempat berkumpulnya populasi burung hantu Tyto alba.

“Untuk meyakinkan bahwa bangkai populasi tikus tersebut  dibunuh oleh burung hantu Tyto alba,  kami bersama petani  mengadakan studi sederhana mempelajari bioekologi burung Tyto alba sebagai predator.  Serta, mempelajari biologi tikus sebagai binatang yang dimangsanya  mulai dari infestigasi keberadaan populasi, aktivitas hidupnya,” ujar Hikmat Sumantri.     

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x