Sampai saat ini hampir setiap saat banyak yang magang baik dari kelompok tani sampai dengan badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak pada sektor perkebunan (tebu, kelapa sawit).
Kelompok tani lebih aktif dan membuka wahana untuk banyak belajar.
Perekonomian masyarakat lebih stabil dengan prosduksi pangan yang aman dari gangguan organisme pegganggu tumbuhan (OPT) serta tumbuhnya perekonomian di sektor off farm.
Para petani pun menjadi lebih yakin terhadap efektivitas musuh alami. Terjaganya lingkungan dan pelaksanaan pengendalian yang lebih ramah lingkungan
Baca Juga: Panen Perdana Padi Gogo Perluasan Tanam di Jawa Barat, Peroleh Hasil Memuaskan di Selatan Cianjur
Awalnya
Menurut Hikmat, berawal dari study kasus yang dilaksanakan di Wilayah Gapoktan Mekarwangi, Desa Kudangwangi, dijumpai sejumlah bangkai tikus yang terbunuh dengan disisakan sebagian anggota badannya berserakan di sebuah lokasi kebun masyarakat.
Lokasi bersangkutan dikenal merupakan tempat berkumpulnya populasi burung hantu Tyto alba.
“Untuk meyakinkan bahwa bangkai populasi tikus tersebut dibunuh oleh burung hantu Tyto alba, kami bersama petani mengadakan studi sederhana mempelajari bioekologi burung Tyto alba sebagai predator. Serta, mempelajari biologi tikus sebagai binatang yang dimangsanya mulai dari infestigasi keberadaan populasi, aktivitas hidupnya,” ujar Hikmat Sumantri.