Gunung Halu, Perkebunan Montaya Menjajaki Membuka Usaha Wisata Alam

- 7 Maret 2021, 18:40 WIB
Sungai Cidadap di samping pabrik teh Perkebunan Montaya, Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat
Sungai Cidadap di samping pabrik teh Perkebunan Montaya, Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Perkebunan Teh Montaya, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat menjajaki pengembangan usaha wisata, diantaranya pemanfaatan Sungai Cidadap sebagai wisata rafting.

Ide tersebut, berkaitan pemanfaatan potensi keindahan alam Kecamatan Gunung Halu yang masih asri untuk usaha wisata, khususnya dilakukan Perkebunan Gunung Halu.

Administratur (Manajer) Perkebunan Montaya PT Perkebunan Nusantara VIII, Wawan Purnawarman, kepada DeskJabar, di Gunung Halu, Minggu, 7 Maret 2021, menunjukan Sungai Cidadap yang tampak masih bersih.

Baca Juga: Cara Aktifkan Fitur Video Call WA Di Laptop, WhatsApp dan Facebook Tidak Dapat Melihat Ataupun Mendengarkan

Sungai Cidadap yang merupakan sungai kecil, mengalir melintasi pabrik teh Perkebunan Montaya, dan sebuah jembatan tua yang terbuat dari kayu.

Pabrik teh Perkebunan Montaya, Sungai Cidadap, dan jembatan kayu tersebut merupakan ikon Kecamatan Gunung Halu.

“Namun tampaknya, kalau pun rafting yang dilakukan di Sungai Cidadap ini dilakukan, tampaknya disesuaikan dengan kondisi alam. Sebenarnya Sungai Cidadap tersambung ke Curug Malela, di Kecamatan Rongga,” ujar Wawan Purnawarman.

Baca Juga: Sejarah Budaya, Ngijabkeun Melestarikan Budaya Peninggalan Leluhur di Desa Cikalong

Wawan Purnawarman juga menunjukan bangunan dekat jembatan kayu yang dikelola koperasi karyawan perkebunan, kini sudah dibuka menjadi semacam kafe kecil-kecilan.

Bangunan koperasi karyawan Perkebunan Rongga tersebut, tepat berada di tepian menghadap Sungai Cidadap dan jembatan kayu.

Berdasarkan catatan DeskJabar, pada tahun 1930-an, ujung jalan di Gunung Halu adalah emplasemen pabrik teh Perkebunan Montaya.

Namun kini ada jalan tersambung di perkampungan belakang pabrik teh Montaya, yang ruasnya relatif kecil kemudian tersambung ke Ciwidey. Namun ruas jalan tersebut saat sudah mendekati Ciwidey, kondisinya kurang mulus dan tak disarankan dilintasi oleh kendaraan standar.

Aministratur (Manajer) Perkebunan Montaya, Wawan Purnawarman di halaman bekas rumah Administratur Perkebunan Rongga, yang dibuka untuk wisata.
Aministratur (Manajer) Perkebunan Montaya, Wawan Purnawarman di halaman bekas rumah Administratur Perkebunan Rongga, yang dibuka untuk wisata. Kodar Solihat/DeskJabar

Bagian Rongga

Sementara itu, usaha membuka memanfaatkan jalur wisata, juga dilakukan Perkebunan Montaya dilakukan di Bagian Perkebunan Teh Rongga.

Di Bagian Perkebunan Rongga sudah memanfaatkan bekas rumah dinas administratur, untuk menginap para tamu yang berwisata alam ke Curug Malela.

Perkebunan Rongga merupakan jalur menuju ke Curug Malela, yang dikelola oleh Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Bandung Selatan.

Kawasan barat daya Bandung, yaitu di Kecamatan Gunung Halu dan Kecamatan Rongga masih memiliki alam yang lestari. Perjalanan sangat mengasyikan sangat terasa manakala kita menggunakan kendaraan sepeda motor.

Sebagai gambaran, Kecamatan Gunung Halu berlokasi 50-an kilometre arah barat daya Kota Bandung. Jalur paling mudah ditempuh adalah dari pertigaan Padalarang menuju Batujajar.

Perjalanan menuju Gunung Halu, adalah melintasi jalur ke wisata Waduk Saguling pertigaan sentra produksi makanan wajit di Cililin. Karena itu, orang-orang yang menuju ke Sindangkerta atau Cililin, biasanya singgah dahulu membeli oleh-oleh wajit Cililin.

Jika ditempuh dengan sepedamotor kecepatan cukup tinggi, perjalanan dari Padalarang ke Gunung Halu, namun jika perjalanan santai rata-rata sekitar 2 s.d 2,5 jam, termasuk macet pada dua titik pasar. ***

 

 

 

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x