DESKJABAR – Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menyatakan, bahwa pemerintahan Provinsi Jawa Barat tak mau gagal dalam kecukupan produksi pangan bagi masyarakatnya.
Turunnya posisi Jawa Barat dalam urutan penghasil produksi padi dan beras nasional untuk tahun 2020, menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Bagaimana caranya, melalui teknologi, produksi padi di Jawa Barat harus kembali meningkat signifikan. Kita harus berupaya kembali menyalih Jawa Tengah dalam produksi padi,” ujar Uu Ruzhanul Ulum, seusai melakukan panen hasil demplot aplikasi perlakuan pada tanaman padi, di Balai Pengembangan Mekanisasi Pertanian Dinas Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, di Bojong Picung, Cihea, Cianjur, Kamis, 4 Maret 2021.
Disebutkan, kali ini posisi Jawa Barat turun ke urutan ketiga tersalip Jawa Tengah dalam produksi padi dan beras nasional 2020. Urutan pertama adalah Jawa Timur, dimana hasil ini sudah diumumkan oleh Badan Pusat Statistik dua hari lalu.
Diakuinya, luasan pertanian di Jawa Barat terus menurun karena banyak alihfungsi lahan. Namun Jawa Barat harus pintar berinovasi dan memaanfaatkan teknologi untuk mengejar kembali produksi pertanian.
Menurut Uu Ruzhanul Ulum, bahwa salah satu faktor paling penting dalam pemerintahan terhadap masyarakatnya, adalah penyediaan pangan.
“Bayangkan, seandainya setiap tahun kita kehilangan produksi rata-rata 500.000 ton padi, ini bukan lagi bahaya, tapi sudah buahaayaaaa…. ! Apakah mau, nanti anak dan cucu kita mengalami suatu kondisi, bahwa dapat makan adalah sesuatu yang sangat berharga di Jawa Barat ini ?” ucap Uu Ruzhanul Ulum.
Baca Juga: Pantai Batu Hiu, Wisatawan Bisa Bercengkrama dengan Penyu di Kolam Penangkaran