DENGERIN NIH! Hipertensi Bisa Juga Menyerang Kaum Muda

- 27 Februari 2021, 07:36 WIB
Ilustrasi pengukuran tensi darah
Ilustrasi pengukuran tensi darah /Antara/

DESKJABAR – Selama ini kita menganggap, hipertensi identik dengan penyakit orang tua. Ternyata penyakit darah tinggi ini tidak eksklusif  hanya diderita oleh orang-orang lanjut usia saja.

Memang prevalensi bisa meningkat seiring pertumbuhan umur. Sementara pada usia muda biasanya masuk dalam kategori hipertensi sekunder yang terjadi akibat penyebab tertentu yang berhubungan dengan penyakit di dalam tubuh.

"Misalnya penyempitan pembuluh darah ginjal, dengan memperbaikinya tekanan darah akan terkontrol tanpa obat," jelas President of Indonesian Society of Hypertension (InaSH), dokter spesialis penyakit dalam, Tunggul D. Situmorang, Jumat26 Februari 2021.

Baca Juga: AWAS! Cedera Saat Olahraga Langsung Pijat Ternyata Salah, Ini Alasannya

Baca Juga: WADUH! Tangan Diborgol dan Pakai Baju Tahanan, Wabup OKU datang ke Lokasi Pelantikan

Hipertensi pada kategori ini, jelas dia,  hanya terjadi pada sebagian kecil orang, termasuk di kalangan anak-anak yang penyebabnya bisa dicari untuk kemudian diobati.

Sementara itu, hipertensi primer adalah hipertensi yang penyebab langsung tidak diketahui, salah satunya ada riwayat keturunan hipertensi pada anggota keluarga lain.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak Menular Kementerian Kesehatan Cut Putri Ariane pada Oktober lalu menyebutkan ada kecenderungan penderita penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi pada usia yang lebih muda.

Data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa angka kejadian penyakit tidak menular sudah meningkat pada usia 10-15 tahun.

Selain terdapat warisan genetik dari orang tua kepada anaknya, pola hidup dan pola makan tidak sehat yang dilakukan oleh orang tua beserta juga anaknya bisa memunculkan kecenderungan penyakit yang sama.

Salah satu gaya hidup sehat yang bisa diterapkan adalah membatasi asupan makanan yang asin. Sekretaris Jendral Indonesian Society of Hypertension (InaSH), dokter Eka Harmeiwaty, menganjurkan untuk membatasi asupan makanan mengandung garam. Periksa label kemasan makanan, terutama untuk orang yang gemar menyantap makanan siap saji yang umumnya tinggi kandungan garam.

Menjaga makanan anak juga membantu mencegah hipertensi sedini mungkin. Eka menekankan kepada orangtua untuk selalu memantau asupan makanan anak. Tidak ada salahnya untuk mencicipi dulu jajanan anak, siapa tahu camilan tersebut punya kadar garam yang tinggi. Prinsipnya, bila sudah terasa asin berarti kadar garamnya sudah berlebihan.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x