DESKJABAR – Perdagangan karet alam di Jawa Barat dan Banten tak langsung otomatis bergairah, walau harga karet alam kini sedang kembali naik.
Pengurus Gabungan Pengusaha Perkebunan (GPP) Jawa Barat-Banten, Irwan G Subrata, kepada DeskJabar, di Bandung, Senin, 23 November 2020, diperkirakan kalangan pelaku usaha karet masih berlaku ‘wait and see’.
“Pembeli juga tampaknya masih karet, harga naik,” ujarnya.
Harga karet alam di Indonesia belakangan ini kembali naik, sehingga kalangan petani karet dan unit-unit perkebunan karet memperoleh perbaikan harga.
Daerah Jawa Barat dan Banten termasuk banyak perkebunan karet, baik unit perkebunan besar maupun usaha perkebunan rakyat.
Sebelumnya, usaha berkebun karet mengalami masa lesu yang lama, akibat harga jualnya rendah berkepanjangan.
Informasi dari sejumlah kalangan pelaku usaha perkebunan karet, di Jawa Barat dan Banten, ada pula perusahaan perkebunan yang menutup pabrik karetnya karena tak tahan karena harganya yang rendah.
Namun, penjualan getah karetnya dijual kepada sejumlah bandar karet. Bahkan, kabarnya ada pula perusahaan perkebunan yang kemudian menggunakan jasa outsourching dalam penyadapan karet.
Baca Juga: Harga Karet Alam Indonesia Naik, Usaha Perkebunan Besar Kembali Bergairah