Beternak Sapi Daging Kelas Premium Kini Lebih Mudah

21 Oktober 2020, 17:31 WIB
Sapi Wagyu /Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian/

DESKJABAR – Upaya peningkatan produksi dan ketersediaan daging sapi berkualitas premium dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan).  Salah satu cara dilakukan, adalah melalui pelepasan introduksi rumpun sapi wagyu yang merupakan turunan Jepang.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah di Jakarta, Rabu, 21 Oktober 2020, menyebutkan, tersedianya sapi wagyu diharapkan bisa memenuhi penyediaan daging kualitas premium dengan harga yang terjangkau di pasar Indonesia.

Ia mengatakan, kebutuhan daging di Indonesia saat ini masih sekitar 90% untuk memenuhi permintaan pasar basah, sedangkan untuk memenuhi daging sapi premium seperti wagyu masih diimpor dari Amerika, Jepang dan Australia.

“Dengan dilakukannya pelepasan introduksi rumpun sapi wagyu ini, diharapkan membuat masyarakat beternak sapi jenis tersebut,” ujar Nasrullah.

Disebutkan, salah satu ciri dari daging sapi Wagyu ialah mempunyai pola marbling halus yang melimpah pada dagingnya dan didistribusikan secara merata ke seluruh otot. Daging Wagyu memiliki kandungan asam lemak shomifuri yang kaya akan Omega-3 yang mengandung kolestrol baik dan bagus untuk jantung.

Selain itu, katanya, daging wagyu juga mengandung sekitar 30 persen lemak tak jenuh yang lebih tinggi dari daging sapi biasa. Tingginya konsentrasi lemak tak jenuh inilah yang membuat daging wagyu sangat berbeda dari daging sapi lainnya.

Baca Juga: Konsumsi Daging Sapi di Bandung Diprediksi Turun Signifikan

 

Beternak

Yang dimaksud, daging sapi wagyu  berupa kualitas dan rasanya yang halus, lembut.  Dagingnya juga berair dengan titik leleh rendah ketika dimasak untuk rasa manis dan ekstra juicy yang unik.

Disebutkan, pelepasan introduksi rumpun sapi wagyu, merupakan salah satu upaya memudahkan masyarakat memperoleh daging sapi berkualitas premium. Sapi wagyu menjadi unggulan produksi daging sapi kualitas premium di Indonesia, karena karakteristiknya yang mudah beradaptasi dengan berbagai iklim, serta tenang dan tidak temperamental.

Nama wagyu berasal dari Jepang dengan kata “wa” berarti Negara Jepang sementara kata “gyu” dapat diartikan sebagai sapi. Maka, Wagyu bisa diartikan sebagai daging sapi yang berasal dari Jepang.

Kepala Balai Ensiminasi Buatan, Cipelang, Bogor Kementan, Oloan Parlindungan, menyebutkan, melalui informasi dari Ditjen PKH Kementerian Pertanian, Sabtu, 18 Oktober 2020, sapi wagyu juga memiliki kemampuan untuk mengkonversi pakan gandum atau hijauan menjadi daging sapi yang unggul.

“Masyarakat yang meminati, dapat membeli embrio Wagyu ke BET Cipelang dengan cara mengajukan pembelian melalui Sicobety, atau bersurat ke BET Cipelang,” ujar Oloan Parlindungan.

Oloan menjelaskan, hingga Oktober 2020, BET Cipelang telah mendistribusikan pejantan sapi wagyu Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang Kementan, Kabupaten Bandung Barat, sebanyak empat ekor. Juga didistristribusikan ke BBIB Singosari sebanyak lima ekor. ***

 

 

 

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Kementerian Pertanian RI

Tags

Terkini

Terpopuler