INILAH 3 Faktor yang Mendorong Harga Emas Dunia Diprediksi Capai Rekor pada Akhir Tahun 2023

13 Oktober 2023, 17:30 WIB
Dirut PT IBF, Ernawan (kanan) sedang berbincang dengan Head of Corporate Communication PT International Business Futures (IBF), Andri Darmawan (kiri) pada acara Media Lunch Gathering, di Bandung, Jumat 13 Oktober 2023. /deskjabar/Dendi Sundayana/

DESKJABAR – Harga emas dunia diprediksi akan mencapai rekor dunia yakni menembus angka 2.000 dolar AS per troy ounce pada akhir tahun 2023. Rekor ini pernah terjadi sekitar 2 tahun lalu saat terjadinya pandemi Covid-19 yang melanda dunia.

Baca Juga: DAMPAK Perang Palestina –Israel, Investor Emas Siap-Siap Banjir Cuan di Minggu Ini, Simak Penjelasannya

Head of Corporate Communication PT International Business Futures (IBF), Andri Darmawan, menyebut ada 3 faktor yang akan mendorong harga emas dunia diprediksi mencapai rekor dunia di akhir tahun 2023, yakni menembus harga 2.000 dolar AS per troy ounce.

Hal itu dikemukakan Andri Darmawan pada acara Media Lunch Gathering yang berlangsung di Bandung pada Jumat 13 Oktober 2023.

Pada pembukaan pasar emas dunia Senin 9 Oktober 2023, harga emas mengalami lonjakan mengejutkan hingga mencapai lebih dari 20 poin yakni 1.830 dolar AS per troy ounce pada penutupan pasar Jumat 6 Oktober 2023 menjadi  1.854 dolar AS per troy ounce pada pembukaan Senin 9 Oktober 2023.

Menurut Andri, kenaikan harga emas dunia tersebut terjadi sebagai dampak penyerangan Hamas ke Israel pada Sabtu 7 Oktober 2023.

Bahkan akibat konflik Palestina dengan Israel, diprediksi harga emas dunia pada pekan ini akan bisa mencapai titik tertinggi diperkirakan mencapai  1.880  –  1.900 dolar AS per troy ounce.

Tidak menutup kemungkinan harga emas dunia tersebut akan terus membumbung hingga menembus angka 2.000 dolar AS troy per ounce di akhir tahun 2023. Andri memprediksi, kenaikan yang akan terus naik mencapai rekor, karena ada 3 faktor yang hampir berbarengan yang terjadi saat ini.

3 Faktor Pendorong Harga Emas Capai Rekor

Ada 3 faktor yang akan menjadi pendorong sehingga harga emas dunia diprediksi akan menembius angka 2.000 dolar AS troy per onunce di akjir tahun 2023. Ke-3 faktor tersebut adalah konflik Palestina dengan Israel, hari raya Diwali di India pada 12 November 2023, serta windows dressing di Desember 2023.

Baca Juga: KEMENTERIAN Luar Negeri Palestina Tuduh Israel Gunakan Fosfor Putih dalam Penyerangan ke Kompleks Al Karama

Andri memaparkan ada sejumlah faktor yang bisa mempengaruhi pasar emas dunia yakni peristiwa regular dan peristiwa yang tidak terduga. Event-event regular yang bisa berdampak pada harga emas dunia adalah Imlek, Diwali, dan window dressing.

Sedangkan momen-momen yang tidak terduga yang bisa berdampak pada harga emas dunia seperti konflik politik, seperti konflik Palestina – Israel, bencana, dan wabah seperti yang terjadi saat pandemi Covid-19.

Andri mengemukakan bahwa prediksi harga emas dunia akan mencapai rekor di akhir tahun 2023 karena ada 3 faktor yang terjadi hampir bersamaan waktunya.

Selain konflik Palestina – Israel yang saat ini terjadi bahkan tensinya terus meningkat, ditambah lagi dengan akan memasukinya perayaan hari besar Hindu di India yakni Diwali. Perayaan Diwali memang berlangsung pada 12 November 2023, namun perayaan sudah dimulai sejak Oktober 2023.

Biasanya menjelang hari besar Diwali, permintaan emas dunia melonjak tajam karena orang-orang India yang memperingati hari besar Hindu tersebut, biasanya membeli emas. Hal yang sama terjadi di perayaan Imlek di masyarakat Tionghoa.

Belum lagi di penutup tahun merupakan masa bagi perusahaan untuk tutup buku. Biasanya mereka akan berupaya membuat laporan tutup bukunya sebagus mungkin atau window dressing. Pada saat itu, permintaan emas dunia juga mengalami peningkatan.

“Jadi saya perkirakan harga emas dunia bisa tembus angka 2.000 dolar AS troy per ounce akan terjadi sekitar akhir tahun 2023. Angka rekor ini pernah terjadi pada 2 tahun lalu saat terjadinya pandemi Covid-19,” papar Andri.

Bagaimana Dampak Tahun Politik di Indonesia?

Sementara itu Dirut PT IBF, Ernawan mengatakan bahwa dampak yang diakibatkan tahun politik atau Pilpres 2024 di Indonesia, dinilai tidak terlalu berdampak pada harga emas dunia. Menurutnya, hal itu terjadi karena Pilpres di Indonesia tak memberikan dampak secara global. Lain halnya bila Pemilihan Presiden di AS.

Baca Juga: Jalani Tips ala Menir Belanda, Hasan Basri Tukang Sol Sepatu di Ciamis Tetap Bugar dan Sehat

“Harga emas dunia dipengaruhi oleh sistem keuangan global yang saat ini didominasi mata uang utama seperti dolar, Eruro, Poundsterling, atau Ten,” ujarnya.

Menurut Andri Darwaman, kalau pun ada dampaknya tidak lah terlalu besar. Dampak yang terjadi hanyalah pada bisnisnya di dalam negeri saja. Seperti halnya Covid-19 yang membuat semua bisnis terdampak,” ujarnya.

Ernawan memaparkan bahwa sepanjang Januari hingga September 2023, volume transaksi yang ditangani di PT IBF mencapai 218.346 lot dan transaksi multilateral atau komoditi sebanyak 17.494 lot.

Pertumbuhan juga diperlihatkan dari jumlah investor atau nasabah PT IBF yang saat ini mencapai 788 nasabah, dimana 80 persennya adalah nasabah baru. Hal ini semakin mengukuhkan PT IBf sebagai pialang tangguh, dan saat ini mendudukiperingkat 7 teraktif nasional.

“Pertumbuhan PT IBF yang sedemikian itu terjadi karena loyalitas nasabah trading, kemudian kita terus menerus memberikan edukasi kepada nasabah, serta terus memberikan informasi update kepada mereka. Semua itu merupakan hubungan di antara kami dengan nasabah yang terjalin dengan baik,” papar Ernawan. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Liputan

Tags

Terkini

Terpopuler