PG Sindanglaut PT PG Rajawali II, Cirebon, Gunakan Mesin Umur 150 Tahun, Tetapi Masih Bagus

9 Juni 2023, 10:52 WIB
PG Sindanglaut PT PG Rajawali II, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat , gunakan mesin pabrik gula umur 150 tahun dukung usaha perkebunan tebu. /Facebook Humas PT PG Rajawali II

DESKJABAR – Pengoperasian kembali PG Sindanglaut, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menjadi fenomena menggembirakan bagi dunia pabrik gula dan perkebunan tebu di Indonesia. Yang unik, PG Sindanglaut tetap menggunakan mesin umur sekitar 150 tahun yang kondisinya masih bagus.

Lalu mesin zaman apakah yang digunakan PG Sindanglaut ? Mengapa mesin-mesin yang usianya sekitar 200 tahun itu tetap bagus kondisinya ? Diketahui, PG Sindanglaut merupakan salah satu pabrik gula di Pulau Jawa peninggalan perusahaan zaman kolonial Belanda.

Nuansa pabrik gula peninggalan zama kolonial Belanda menjadi warna kultur kehidupan masyarakat di Kabupaten Cirebon. Usaha perkebunan tebu juga masih menjadi sumber perekonomian yang bagus bagus bagi masyarakat setempat,   

Baca Juga: Lokomotif Perkebunan Tebu di Cirebon, Masih ada di Pabrik Gula PG Sindanglaut, Bisa Jadi Nostalgia

Peninjauan musim giling

Pihak PT PG Rajawali II selalu pengelola usaha pabrik gula negara di Jawa Barat, melalui Instagram @pt_rajawali2, pada Kamis, 8 Juni 2023 mengabarkan, dioperasikannya kembali PG Sindanglaut, membuat PT PG Rajawali II bak putri cantik yang dapat membuat semua mata melirik.

Pada Sabtu dan Minggu lalu, PT PG Rajawali II dikunjungi oleh Direksi ID FOOD dan Komisaris Sarwo Edhy untuk meninjau Pabrik Gula di Musim Giling Tahun 2023 dan Buka Giling PG HGU Jatitujuh-Subang,

Kini giliran Komisaris Independen Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo, IPU yang melakukan kunjungan kerja ke PG HGU Jatitujuh-Subang dan PG Sindanglaut, Selasa, 6 Juni 2023.

Baca Juga: PG Sindanglaut Cirebon Dihidupkan Lagi Mulai Mei 2023, Petani Perkebunan Tebu Bergairah

Marsudi Wahyu Kisworo melalui Instagram dirinya, yaitu @marsudiwkisworo, pada Kamis, 8 Juni 2023 menyebutkan, berbagai pabrik gula di lingkungan ID FOOD terus berusaha menggenjot produksi menuju Swasembada Gula Konsumsi 2024.

Saat ini kebutuhan gula nasional yang mencapai lebih dari 6 juta ton, sekitar 4 jutaan ton masih harus diimpor dari negara lain.

Yang menarik dari pabrik-pabrik gula di lingkungan PT PG Rajawali II adalah masih beroperasi dan produktifnya mesin-mesin generasi Revolusi Industri 1 yaitu mesin-mesin uap di PG Sindanglaut, mesin-mesin listrik era Revolusi Industri 2 di PG Tersana Baru dan PG HGU Jatitujuh-Subang.

Baca Juga: Misteri Kutukan Pabrik Gula Sindanglaut Cirebon, Penelusuran Gaib Jurnal Risa, Om Hao dan Sara Wijayanto

Bagi yang ingin melihat pabrik-pabrik era Revolusi Industri 1 dan 2 yang masih berjalan lancar meskipun umurnya sudah sekitar 150 tahun. Hebat ya para teknisi dan engineer kita.

Bahkan lebih jauh lagi teman-teman di Rajawali Dua dengan kreativitas inovasinya, telah berhasil memasangkan berbagai sensor SCADA (scanning and data acquisition) serta IoT (Internet of Thing) di pabrik-pabrik tersebut dan membawa ke era digital sehigga mesin-mesin pabrik bisa dimonitor jarak jauh via Internet. Apresiasi dan salut untuk teman-teman PT PG Rajawali II.

Sebagai gambaran, PG Sindanglaut dibangun tahun 1872 dan mulai dioperasikan tahun 1891. Di Eropa dikenal ada zaman revolusi industri yang dimulai di Inggris antara tahun 1760-1850, dengan diterapkan pada pertanian (termasuk perkebunan), pertambangan, transportasi, dan manufaktur.

Nah, jika mengacu perhitungan tahun-tahun itu, boleh jadi bahwa usia mesin-mesin di PG Sindanglaut, memang berusia sekitar 132 s.d 150 tahun. Dengan kata lain, PG Sindanglaut secara umum masih menggunakan mesin-mesin peninggalan perusahaan zaman kolonial Belanda yang tetap terawat. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Instagram @pt_rajawali2 Instagram @ @marsudiwkisworo

Tags

Terkini

Terpopuler