Panen Padi Jawa Barat Mengalir, Tapi Harga Beras Masih Melejit di Bandung

2 Februari 2023, 10:18 WIB
Suasana panen padi di Karawang, Jawa Barat, 1 Februari 2023. Tetapi harga beras di Bandung masih mahal /dok Kementerian Pertanian

DESKJABAR – Walau panen pertanian padi mulai mengalir di Jawa Barat, namun harga beras masih melejit di Bandung.

Dikabarkan, panen raya padi di Jawa Barat akan berlangsung Februari 2023, tetapi tampaknya belum berpengaruh terhadap kestabilan harga beras.

Kondisi kenaikan harga beras pada awal tahun sudah terjadi beberapa kali. Sering terjadi fenomena perdagangan dan stok di pasar, dengan menanti jeda waktu pasokan dari panen raya.

 Baca Juga: Bandung Tujuan Wisata Pertanian Jeruk di Jawa Barat, di KBB Banyak jenis dan Instagramable

Gambaran harga beras di Bandung

Sekretaris Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Jawa Barat, Muchlis Anwar, di Bandung, Kamis, 2 Februari 2023 menyebutkan, harga beras sekarang sudah melewati batas maksimal dari harga eceran tertinggi (HET).

“Sepertinya akan terus naik, belum terpengaruh adanya panen padi, sebab belum masuk panen raya. Yang baru mulai panen di Jatim dan Jateng, itu pun tampaknya pertengahan Maret sampai awal April 2023,” ujarnya.

Disebutkan, gambaran itu belum berdampak psikologi pada harga beras. Sebab belum meratanya panen dan kondisi stik gabah masih langka.

Baca Juga: Cari Bibit Tanaman Buah Berkualitas ? Datanglah ke Majalengka, Anda akan Cinta Pertanian Jawa Barat

Operasi pasar dinantikan di Bandung

“Hanya satu yang akan berpengaruh, yaitu pengendalian harga melalui intervensi pemerintah mengeluarkan beras cadangan yang ada. Intervensi pasar melalui operasi pasar sampai tingkat bawah,” ujar Muchlis Anwar.

Disebutkan, sampai Rabu, 1 Februari 2023, harga beras di Bandung sampai ke konsumen jenis premium Rp 14.500 -16.000/kg dan jenis medium sudah sampai Rp 10.500-12.000/kg.

Sementara itu, Perum Bulog mengabarkan punya cadangan beras impor ratusan ribu ton.

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan, pihaknya menghimbau masyarakat tidak perlu khawatir, karena Bulog menjadi kebutuhan beras di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada kenaikan harga.

Baca Juga: Pertanian Purba Dilakukan di Cirebon untuk Pemulihan Lingkungan Bekas Galian C

Disebutkan Perum Bulog memiliki cadangan beras 683.000 ton, termasuk beras impor. Tambahan beras impor semata-mata memperkuat cadangan beras nasional, sampai datangnya musim panen raya pada Maret 2023.

“Jumlah ini cukup untuk kebutuhan penyaluran sampai dengan panen raya,” kata Budi Waseso.

Pihak Bulog menyatakan, terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Tujuannya,  menjaga harga beras pada tingkat konsumen tetap berada pada kondisi stabil atau tidak mengalami lonjakan tinggi. ***

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler