Di KTT COP27 Mesir, PLN Paparkan Strategi Pembiayaan Wujudkan Transisi Energi di Indonesia

8 November 2022, 18:24 WIB
PLN terus menggenjot penggunaan energi terbarukan yang ramah terhadap lingkungan /PLN

DESKJABAR- Penggunaan energi baru dan terbarukan adalah menjadi target PLN dalam rangka net zero emission pada tahun 2060 (NZE 2060).

Langkahnya sudah nyata dan sejumlah agenda baik jangan pendek maupun jangka panjang sudah dirancang PLN dalam rangka mengakselerasi transisi energi guna mencapai target NZE 2060.

Hal itu pun telah dikemukakan PLN kepada dunia di ajang gelaran Konferensi Perubahan Iklim (COP 27) yang dihelat di Sharm El Sheikh, Mesir.

Baca Juga: Awas Bikin Dower! Ini Resep Buat Ceker Ayam Mercon Super Pedas Tekstur Lembut Bisa Jadi Cemilan dan Ide Jualan

Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly mengatakan, PLN telah memiliki peta jalan besar untuk menuju net zero emission di 2060.

Peta jalan NZE 2060 melalui tiga fase yakni jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

Untuk jangka pendek pada periode 2021-2030, PLN tidak lagi membangun pembangkit batu bara baru untuk menghasilkan listrik.

Jangka menengah, pada periode 2031-2060, PLN melakukan beberapa langkah seperti menyiapkan penyimpanan baterai untuk menunjang pembangkit yang lebih ramah lingkungan.

Untuk jangka panjang PLN membangun teknologi dan ekosistem untuk mendukung energi bersih seperti penggunaan kendaraan listrik, atau penyediaan sertifikat energi terbarukan atau Renewable Energy Certificate.

Baca Juga: PIALA DUNIA 2022 Qatar, 2 Pekan Jelang Kick Off Messi Dihantui Cedera, Takut Seperti Di Maria dan Dybala

"Jadi pada dasarnya ada beberapa aspek, jangka pendek, jangka panjang dan kami juga mengembangkan ekosistem serta membangun kemampuan baru. Juga mendukung teknologi. Dan kita membutuhkan investasi lebih dari USD700 miliar untuk mencapai net zero emision pada tahun 2060," ucapnya dalam sesi diskusi Financing for Energy Transition, Minggu 6 November 2022.

Dari sisi pembiayaan PLN telah mendapatkan kepercayaan dari lembaga keuangan untuk mengamankan keberlanjutan pembiayaan program transisi energi.

Namun, kebutuhan anggaran cukup besar, sehingga PLN tetap memerlukan dukungan tambahan untuk mencapai net zero emision.

PLN telah menerbitkan dokumen Pernyataan Kehendak atas Kerangka Kerja Pembiayaan Berkelanjutan atau Statement of Intent on the Sustainable Financing Framework, sebagai salah satu strategi perseroan untuk mendapatkan Green Financing.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Tentang Film Black Panther 2 Wakanda Forever, Mulai Tayang Besok 9 November 2022

Melalui skema Energy Transition Mechanism (ETM), PLN bersama pemerintah Indonesia menawarkan skema investasi yang inklusif untuk mencapai target dekarbonisasi.

PLN juga telah mendapatkan dukungan finansial sebesar USD500 juta dari perbankan internasional dengan mendapatkan jaminan dari Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA) yang merupakan anggota dari Grup Bank Dunia.

PLN juga memperoleh pembiayaan dari program Sustainable and Reliable Energy Access Program dari Asian Development Bank (ADB) sebesar USD600 juta.

Kemudian PLN juga memperoleh dana pinjaman sebesar USD610 juta dari World Bank untuk proyek pumped storage PLTA sebesar 1.040 MW. Proyek ini merupakan pilot project PLN dalam pengembangan PLTA pumped storage di Indonesia.

PLN pun telah menyelesaikan kerangka keuangan hijaunya untuk fasilitas green loan sebesar USD750 juta dengan beberapa bank internasional. Berikutnya, PLN akan menyusun ESG Framework dan ESG Linked Financing.

Baca Juga: Sinopsis Preman Pensiun 7 Hari Ini 8 November, Tenaga Kebersihan Baru Lawan Berat Kang Cecep Cs, Gobang Galau

Sinthya menambahkan, dukungan juga diperlukan dalam early retirement PLTU sebagai salah satu upaya mengakselerasi penurunan emisi.

Selain dukungan biaya, dibutuhkan juga kerangka kebijakan yang mengatur early retirement PLTU, jaminan ketahanan energi, dan diberlakukannya mekanisme perdagangan karbon atau pasar karbon.

"Kami selalu terbuka atas peluang kerja sama baik skema investasi maupun pengembangan teknologi untuk mengakselerasi tercapainya target NZE. Kami terus membuka diskusi dengan semua mitra bisnis dengan dukungan penuh pemerintah Indonesia sebagai komitmen nyata Indonesia dalam menurunkan emisi karbon global," pungkas Sinthya.***

Editor: Yedi Supriadi

Tags

Terkini

Terpopuler