Harga Daging Sapi Mahal, Pemotongan Sapi di Kota Bandung Terpengaruh

21 Januari 2021, 18:53 WIB
Sapi potong di Rumah Potong Hewan Kota Bandung, Kamis, 21 Januari 2021 /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR –  Sedang mahalnya harga daging sapi, membuat volume pemotongan ternak sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Ciroyom Kota Bandung terpengaruh.

Jumlah ternak sapi yang dipotong menurun, sebagai dampak sedang mahalnya harga daging yang kini sedang terjadi.

Kepala UPT RPH Ciroyom Kota Bandung Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Endang Priatna, yang dikonfirmasi DeskJabar, Kamis, 21 Januari 2021, menyebutkan, sedang mahalnya harga daging sapi memang sangat berpengaruh ke Kota Bandung juga.

Ia mencontohkan, untuk pemotongan ternak sapi di RPH Bandung, biasanya rata-rata 45 ekor per hari.  

Namun sampai Rabu, 20 Januari 2021 malam, sapi yang dipotong di RPH Ciroyom Kota Bandung hanya 32 ekor.

Baca Juga: Seolhyun Sudah Posting di IGnya, Awaken Sangat Berarti Bagi Saya. Tidak Tahu Bagaimana

Gambaran demikian, tampaknya sesuai prediksi, dimana pada Oktober 2020 lalu, ia pun memperkirakan akan terjadi kenaikan harga daging sapi sejak akhir Desember 2021 dan Januari 2021 pada kisaran sekitar Rp 120.000-Ro 130.000/kg

Namun pada sisi lain, ia pun menilai, kenaikan harga daging sapi segar sebenarnya cukup berat. Sebab, akan bersaing pula dengan dengan daging beku impor.

Pada hari yang sama, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung memastikan harga daging sapi belum naik signifikan meski sejumlah pedagang daging di Kota Bandung mulai mogok berjualan.

Baca Juga: Menyiasati agar Listrik Tetap Irit Selama Work From Home, Begini Caranya

Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah, dikutip Antara, mengatakan sejauh ini berdasarkan pantauan yang ia lakukan di Pasar Kosambi dan Pasar Palasari, harga daging naik berkisar Rp120.000 - Rp130.000/kg.

Kenaikan itu menurutnya masih diambang batas wajar "Saya juga masih tunggu konfirmasi dari pasar lainnya, yang dua pasar itu masih kondusif harganya belum naik, tidak ada kenaikan yang signifikan," katanya di Bandung.

Urusan mogok

Dia menyebutkan ada sejumlah pedagang daging sapi yang memutuskan untuk mogok berjualan, yakni di Pasar Ciroyom. Namun belum ada pedagang daging di pasar lainnya yang menghentikan jualan.

Baca Juga: UMKM Kabupaten Bandung Naik Kelas : Bupati Minta UMKM Bisa Ekspor Produknya ke Luar Negeri

Di Kota Bandung, harga eceran tertinggi daging sapi normalnya berkisar di antara Rp110.000 - Rp120.000/kg. Sedangkan untuk daging impor (daging beku) berkisar  Rp 80.000/kg.

Menurut Elly, salah satu faktor kenaikan harga daging karena penurunan pemotongan sapi di rumah potong hewan (RPH) di Kota Bandung.

Dengan suplai yang berkurang, tambahnya, harga pun mulai merangkak naik meski belum melonjak signifikan. Selain itu suplai sapi impor dari Australia pun berkurang, apalagi Kota Bandung memang cukup bergantung kepada sapi impor.

Baca Juga: Polisi Menghentikan Penyelidikan Kasus Raffi Ahmad karena Dua Alasan Ini

Pedagang daging di Pasar Kosambi, Yayah (56) mengatakan penjualan berkurang dibanding beberapa waktu lalu, imbas dari kenaikan harga tersebut.

Menurutnya harga sapi dari RPH pun memang berangsur naik sejak dua bulan lalu. Meski naik, ia mengaku masih menjual daging dengan harga diambang batas wajar.

"Jadi naiknya itu nggak langsung, mulai naik itu Rp 2 ribu, besoknya naik lagi Rp 2 ribu, tapi disini tetap jualan dengan harga Rp 120 ribu," kata Yayah. ***

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler