Network
DESKJABAR – Transformasi digital bukan perkara murah di ongkos. Banyak para pemilik usaha atau brand product, pastinya, akan berhitung sebelum memutuskan untuk melakukan transformasi digital, terjun di bisnis e-commerce yang trennya mengarah ke sana. Berapa biaya yang harus dikeluarkan perusahaan setiap bulannya atau dalam kurun setahun (annual cost) jika terjun ke bisnis online?
Bila kita coba cari tahu, setidaknya, ada sekitar 12 item yang memerlukan pembiayaan bila dikerjakan sendiri oleh suatu perusahaan ketika terjun ke bisnis online. Belum lagi, tingkat kerepotannya mengingat kegiatan e-commerce menuntut intensitas dan pengelolaan harian (daily).
Apa yang perlu dilakukan perusahaa sangat panjang mata rantainya, mulai dari register domain & hosting; develop an e-commerce website; hire fotographer & designer foto product; set up payment gateway; research & register courier services; list product in website; check for order multiple times; check & register enquiries daily; process order plus pack product & assign delivery services; follow up to ensure order delivered; manage account on monthly sale; dan monthly staff salary to manage daily commerce operation.
Baca Juga: Inilah Lima Cara Teknologi Cerdas Mengubah Bisnis Retail, Apa Saja?
Baca Juga: Transaksi Online, Selama Pandemi Covid-19 Beresiko Meningkat Jumlah Pengaduan
Dari rangkaian tersebut bisa kita perkirakan berapa biaya perbulannya atau pertahunnya yang harus dikeluarkan satu perusahaan bila hendak terjun ke bisnis online. Dengan latar belakang itu, HelloBisnis menawarkan solusi, ya agar satu perusahaan tetap terjun ke bisnis online tanpa harus mengeluarkan biaya dan tenaga untuk itu. “Biarkan HelloBisnis yang bekerja!”
Kehadiran HelloBisnis sebagai e-commerce enabler, pada dasarnya, sebagai penyedia jasa untuk membantu para pengusaha atau pemilik brand produk melakukan transformasi digital – terjun ke bisnis online dan meraih keuntungan dari bisnis masa depan tersebut.
Sejak diluncurkan kali pertama, di pertengahan tahun 2020, www.hellobisnis.com sudah mendapat kepercayaan dari lebih 100 brand product. Boleh jadi, ini mendandakan banyak perusahaan di tanah air yang cepat tanggap melakukan transformasi digital, menunjukkan adanya budaya inovasi, fokus pada solusi inovatif.
Trend ini, diperkirakan akan naik seusai pandemi, mengingat banyak pelaku usaha yang telah merasa diuntungkan dengan melakukan transformasi digital. Bukankan berbagai keputusan bisnis jadi bisa mudah dibuat se-efektif dan se-efisien mungkin agar produktivitas perusahaan meningkat, bisnis pun terus berjalan? Yang penting ada kemauan. Di situ ada jalan menuju perubahan.***
