Kades Cantik Viral Lawan Pria Tolak Bangun Jalan Bukan Sosok Sembarangan, KDM: Pantesan Wanian

17 Juli 2023, 12:58 WIB
Kang Dedi Mulyadi saat berbincang dengan Kades Ciasem Baru yang viral di media sosial /Yedi Supriadi/

DESKJABAR – Kades Ciasem Baru, Kabupaten Subang Indah Aprianti mendadak viral setelah videonya melawan pria yang menolak pembangunan jalan tersebar luas di media sosial. Tak hanya cantik, Indah ternyata bukan sosok sembarangan.

Kemarin Indah bertemu Kang Dedi Mulyadi berbincang mengenai video viral tersebut. Indah menjelaskan jalan yang sedang dikerjakan memiliki panjang 250 meter. 

Kericuhan bermula saat pada hari Minggu lalu seorang oknum warga, Sahidin, datang marah-marah ke lokasi pekerjaan pembangunan. Sahidin yang dikenal sebagai salah satu anggota ormas itu menghentikan pekerjaan karena tidak mau jalan dibangun dengan lebar 3 meter tapi harus 3,5 meter. 

BACA JUGA : Ridwan Kamil Cawapres, Pilgub Jabar 2024 Jadi Pertarungan Dedi Mulyadi, Uu Ruzhanul Ulum dan Iwan Bule 

Saat itu Indah menjelaskan bahwa kesepakatan pembangunan telah melalui sejumlah musyawarah. Memang, kata Indah, ada jalan yang memiliki 3,5 meter karena tidak memiliki bahu jalan.

“Memang ada di situ 3,5 meter karena tidak ada bahu jalan, kemudian jalan di situ semakin mengerucut. Kalau yang 3,5 meter itu kanan kirinya sawah, nah yang saya mau bangun itu kanan kirinya rumah penduduk sudah tidak mungkin 3,5 meter nanti bisa kena tiang listrik dan sebagainya,” katanya.  

Untuk menghindari kericuhan, Indah meminta warga lain untuk berkumpul. Hasilnya warga meminta jalan tetap dikerjakan dengan lebar 3 meter sesuai dengan perhitungan awal. Bahkan warga sukarela pasang badan dengan menandatangani kesepakatan.

“Waktu kita jelaskan soal kenapa hanya 3 meter lebarnya, dia (Sahidin) pergi sambil marah-marah,” ucap Indah. 

Menurut Indah bukan kali ini saja Sahidin berulah seperti itu. Indah sering didatangi diminta uang oleh Sahidin yang datang mengaku sebagai wartawan. Saat itu Indah dituduh melakukan korupsi.

“Ujungnya ya minta uang. Pernah ngasih uang Rp 200 ribu, itu pun marah-marah karena mintanya Rp 500 ribu,” tuturnya.

Indah mengaku kesal dengan ulah Sahidin. Video viral itulah puncak kekesalan Indah karena sudah terlalu lelah menghadapi oknum warga padahal ia tulus dan transparan memimpin desa sehingga lebih banyak yang mendukungnya. 

“Makanya semoga dengan ramenya ini akan menimbulkan efek jera. Saya sudah kesal banget, dari awal menjabat sudah lima kali diberitakan yang enggak-enggak oleh dia,” kata Indah. 

BACA JUGA : KDM Tiba Tiba Didoakan Tokoh Ahmad Muzani untuk 2024, Jadi Gubernur Jabar Kah? 

Kades berusia 28 tahun itu ternyata bukanlah sosok sembarangan. Saat ditanya soal profil, Indah ternyata seorang lulusan universitas ternama di Indonesia. Meski begitu ia memilih untuk mengabdikan diri pada desa tempat kelahirannya.

“Saya SD, SMP di Ciasem. SMA pindah ke Jakarta. Lulus dari Universitas Indonesia jurusan hukum,” ucapnya.

“Pantesan wanian (berani),” timpal Kang Dedi Mulyadi.

KDM menyebut apa yang dialami Indah banyak dirasakan oleh para kepala desa lain. Sebab banyak kepala desa yang kerap berhadapan dengan oknum warga, oknum ormas dan oknum wartawan yang ujungnya meminta uang.

Menurut KDM keuangan di desa adalah yang paling transparan sehingga sangat mudah diakses oleh siapapun. Sehingga kemudahan tersebut dimanfaatkan oleh oknum untuk menekan kepala desa yang ujungnya adalah uang.

“Harus berani. Indonesia butuh anak muda yang pimpin desa, tetapi ya itu tadi anak muda yang memiliki intelektual belum tentu tahan menghadapi masyarakat Indonesia yang hari ini banyak tumbuh menjadi organisasi masyarakat, tumbuh menjadi wartawan tapi tidak terdaftar di dewan pers ini yang terjadi,” ucapnya. 

BACA JUGA : KDM Gelar Safari Budaya: Ada Kisah Gadis 33 Tahun Penggembala Kambing, Buat Puluhan Ribu Warga Menangis

“Makanya fungsi Kemendagri membicarakan ini dengan para kepala desa sehingga kita harus bisa merumuskan kebebasan itu harus bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan, jangan sampai desa yang guyub semangat gotong royong tercederai oleh provokator yang ujungnya uang,” pungkas KDM. ***

Editor: Yedi Supriadi

Tags

Terkini

Terpopuler