Apriyani Rahayu, Sepenggal Doa Pada Setiap Sujud dari Sholat Orang Tua Menjadi Sebuah Kekuatan

3 Agustus 2021, 19:10 WIB
Pebulutangkis ganda putri Indonesia peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Pollii dan Apriyani Rahayu . Peran doa yang selalu dipanjatkan oleh kedua orang tua menjadi kekuatan dalam kesuksesan Apriyani. /SIGID KURNIAWAN/ANTARA FOTO

 

DESKJABAR - Keberhasilan Apriyani Rahayu dalam menuai berbagai prestasi di arena bulu tangkis, tidak lepas dari peran doa yang selalu dipanjatkan oleh kedua orang tuanya.

Sang ayah, Ameruddin hanya bisa menitipkan sepenggal doa pada setiap sujud shalatnya agar anaknya selalu diberikan kesehatan dan kesuksesan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

Sang ayah percaya, kekuatan doa melebihi segalanya. Sehingga ia selalu mendoakan Apriyani termasuk mendoakan rekannya Greysia Polii.

Baca Juga: Apriyani Rahayu Jago Bermain Badminton, Merupakan Warisan Bakat dari Almarhumah Ibunya

"Pokoknya setiap saya shalat, saya doakan dia dengan Greysia Polii, tidak ada yang lain paling afdal selain doa, karena doa itu bukan kita punya mau tetapi Tuhan punya mau," kata Ameruddin.

Ameruddin, ayah dari Apriyani mengatakan dirinya dan almarhumah istinya Siti Jauhar (ibunya Apriyani), selalu mendukung pemain berusia 23 tahun ini sepenuhnya untuk bisa menjadi pebulu tangkis profesional, sejak Apriyani menyukai bulu tangkis sebelum ia masuk sekolah dasar.

Baca Juga: Apriyani Rahayu, Biodata dan Agama, Berkah dari Allah Meraih Medali Emas di Olimpiade Tokyo 2020

Sampai pada akhirnya, Apriyani bersama Greysia Polii meraih medali emas di cabang badminton ganda putri Olimpiade Tokyo 2020, setelah menyingkirkan ganda putri China Chen Qing Chen dan Jia Yi Fan pada Senin, dengan angka 21-19, 21-15.

Demi mencapai cita-cita berprestasi di level tertinggi, Ameruddin mengatakan rela dipisahkan oleh jarak dengan satu-satunya anak perempuannya demi mendukung karir Apriyani yang merupakan anak bungsu dari empat orang bersaudara.

Baca Juga: Greysia Polii Diminta untuk Menunda Kehamilan dan Tidak Cepat Pensiun dari Badminton

Ameruddin juga mengaku tidak pernah mengganggu Apriyani jika sedang latihan di Jakarta. Meski kerinduan datang, ia hanya meminta kepada Tuhan agar Apriyani selalu sehat dan sukses.

"Selama dia dilatih di Jakarta, kita tidak ganggu, meski hitungan tahun baru pulang, karena kalau diganggu kiri kanan bagaimana mau ada hasil," ucap sang ayah.

"Kita doain saja dari sini supaya dia selalu sehat, kalau kita mau ikuti maunya kangen dengan dia, kita ganggu dia maka tidak bisa dia mendapatkan hasil," ucap Ameruddin.

Baca Juga: Raihan Medali Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, Lebih Banyak dari Olimpiade Rio de Janeiro 2016

Meski demikian, Ameruddin bersyukur karena Apriyani juga rutin menghubungi dirinya melalui panggilan video, dan selalu berkabar tentang kondisinya.

Sang ayah mengaku selalu mendapat kabar dari Apriyani ketika tidak sedang latihan. Bahkan sang anak selalu menelpon sebelum dan setelah bertanding, sebelum makan, hingga sebelum tidur.

Baca Juga: Peringkat Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, Sementara Lebih Baik dari Olimpiade Rio de Janeiro 2016

Ameruddin berharap anaknya tidak cepat merasa puas dengan prestasi yang diraih saat ini karena masih banyak prestasi ke depannya yang harus di raih, serta memiliki sifat yang baik dan ramah kepada semua orang.

"Tidak ada lain, pokoknya kami mendukung terus. Tapi jangan merasa puas, kalau sudah merasa puas berarti tidak mau lagi berusaha karena sudah puas. Dan kedua jangan sombong. Dua saja itu kuncinya, jangan cepat merasa puas dan jangan sombong," kata Ameruddin.***


Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler