Perusahaan Produsen Senjata Kalashnikov Diakuisisi Mantan Pejabat Rusia

- 6 November 2020, 17:55 WIB
Produk senjata antimaterial buatan Rusia.
Produk senjata antimaterial buatan Rusia. /Antara

DESKJABAR -  Seorang mantan wakil menteri transportasi Rusia telah mengakuisisi saham pengendali di perusahaan pembuat senjata Kalashnikov, kata perusahaan itu pada Jumat.

Alan Lushnikov, yang menjabat sebagai wakil menteri transportasi Rusia pada 2017 hingga 2018, telah mengakuisisi 75 persen dikurangi satu saham di Kalashnikov melalui sebuah perusahaan bernama TKH-Invest.

Dikutip Antara dari Reuters, Jumat, 7 November 2020, Lushnikov memperoleh saham dari Wakil Menteri Pertahanan Alexei Krivoruchko, yang namanya termasuk di antara pejabat tinggi Rusia yang terkena sanksi Uni Eropa bulan lalu atas kasus keracunan kritikus Kremlin Alexei Navalny.

Sementara usaha konglomerat negara Rostec memiliki sisa 25 persen ditambah satu saham di Kalashnikov. Namun, Kalashnikov tidak mengungkapkan tentang ketentuan kesepakatan tersebut.

Sumber pasar keuangan mengatakan kepada surat kabar Kommersant bahwa kesepakatan itu bisa bernilai sebanyak 12,91 juta dolar AS (sekitar Rp183,8 miliar).

Perusahaan pembuat senjata Kalashnikov telah berada di bawah sanksi AS sejak 2014 setelah pencaplokan wilayah Krimea oleh Moskow dari Ukraina dan karena dukungan Kalashnikov untuk kelompok separatis pro-Rusia di timur negara itu.

Berdasarkan catatan DeskJabar, produksi senjata merek Kalashnikov pernah pula dikelola oleh perusahaan Rusia bernama Izmash. 

Dalam suatu kesempatan dengan DeskJabar pada ajang pameran industri pertahanan Indodefence di Jakarta, beberapa tahun lalu lalu, dua personel Izmash mengatakan, saat itu mereka sedang gencar mempromosikan senjata AK-101 dan AK-102 ke Indonesia.

Ada pun AK-101 dan AK-102 adalah senapan serbu buatan Rusia namun menggunakan peluru kaliber NATO yaitu 5,56 mm x 45, tak seperti biasanya seperti AK-47 yang menggunakan peluru standar Rusia yaitu 7,62 mm x 39.

Senapan serbu AK-101 dan AK-102 kemudian diketahui digunakan oleh keposian Indonesia, khususnya Brimob. ***

 

 

   

Editor: Kodar Solihat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah