Untuk mengeksplor tempat wisata sebagian tempat harus ditempuh dengan menyeberang sungai aliran curug. Nuansa alam pegunungan sangat kental di tempat wisata ini, sejuk, dingin nya air, bebatuan dan pohon-pohon mengapit air yang jatuh.
Sumber air Curug Tonjong berasal dari Sungai Cikadondong mengalir dengan debit air yang tidak terlalu besar. Curug ini tidak terlalu sekitar 6 meter, untuk mencapai puncak curug sobat Desk Jabar bisa menaiki tangga.
Tempat ini recommended untuk dikunjungi bersama keluarga atau orang yang anda sayangi, terutama buat cewek yang berharap mendapatkan pujaan hati seorang kesatria, disinilah tempatnya.
Curug Tonjong mempunyai mitos yang masih dipercaya oleh masyarakat setempat sampai saat ini. Tonjong menurut cerita masyarakat setempat berasal dari kata Bahasa sunda “totolojong” kalau diartikan kedalam Bahasa Indonesia digambarkan lari sekuat tenaga kelihatan hampir jatuh.
Pada dahulu kala disini ada seorang raja yang mempunyai anak yang cantik, anak gadis ini dilamar seorang ksatria. Tetapi bertepuk sebelah tangan karena lamarannya ditolak ayah sang gadis tersebut.
Ksatria marah mendengar ucapan sang raja kemudian berontak, di kemudian hari dia bertarung dengan prajurit yang diutus sang raja. Malang buat sang kesatria lamaran ditolak dan kalah dalam bertarung menghadapi prajurit utusan sang raja. Dia akhirnya lari kehutan untuk bersembunyi.
Di dalam persembunyian ksatria mendengar gadis pujaannya menikah dengan seorang pangeran, ksatria tersebut mendatangi pangeran dan terjadilah perkelahian.
Untuk kedua kalinya dia kalah dalam pertarungan akhirnya dia melarikan diri “Totolonjong” sebagai serapan kata yang dipakai nama curug ini.