Waktu pelaksanaan Sholat Dhuha yang paling pas adalah 2 jam setelah azan Subuh. Jangan kurang dari 2 jam, karena dikhawatirkan bertepatan dengan matahari terbit.
Sholat Dhuha ini tidak boleh dikerjakan bertepatan dengan terbitnya matahari. Terbit matahari kurang lebih 1 jam 45 menit setelah azan subuh.
Baca Juga: Kapan Awal Puasa 2022? Pemerintah, Muhammadiyah dan NU Berpotensi Beda, Sidang Isbat Penentunya
Beri jeda 15 menit setelah matahari terbit. Jadi waktu yang paling pas 2 jam setelah azan Subuh itu. Jumlah rakaatnya bisa 2, 4, 6 atau 8 rakaat.
Bolehkah dikerjakan setiap hari?
Mengutip dari youtube PadangBulan Channel “Sholat Dhuha-nya dijaga ya sahabat – Syekh Ali Jaber” 24 September 2021, begini penjelasannya.
Syekh Ali Jaber mengatakan, jangan ada alasan karena tidak hafal surat As Syams atau Ad – Dhuha, yang dianjurkan untuk dibaca, maka jadi tidak mengerjakannya.
Baca Juga: Kata Ustadz Abdul Somad, Doa Menggantung Antara Langit dan Bumi Jika Tidak Baca Kalimat Ini
“Sholat Dhuha, kesempatan. Tidak harus 8 rakaat, tidak karus 6 rakaat, tidak harus 4 rakaat, cukup 2 rakaat. Dan tidak harus dibaca wasy syamsi wadhdhuhaahaa (Surat As Syams),” ujar Syekh Ali Jaber.
Banyak jamaah, lanjut Syekh Ali Jaber yang bicara kepadanya, bahwa mereka ingin mengerjakan sholat ini tapi tidak hafal surat As Syams maupun Surat Ad Dhuha.