INILAH 3 Ketentuan Pokok Syarat dan Wajib Puasa Ramadhan, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

- 10 Maret 2022, 22:13 WIB
Ustad adi Hidayat menyampaikan Ada 3 ketentuan pokok dalam puasa Ramadhan
Ustad adi Hidayat menyampaikan Ada 3 ketentuan pokok dalam puasa Ramadhan / YouTube Adi Hidayat Official

DESKJABAR - Sebelum memasuki Ramadhan, alangkah baiknya mempersiapkan bekal untuk menyambut bulan suci yang penuh berkah dan rahmat dari Allah SWT.

Ramadhan dikenal dengan bulan yang penuh rahmat dan keberkahan. Pada bulan ini, umat Islam diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa.

Pada bulan Ramadhan seperti yang telah diketahui bahwa umat muslim akan berpuasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari, menahan diri dari lapar dan dahaga, serta segala hal yang membatalkan puasa.

Baca Juga: Ramadhan Segera Tiba, Baiknya Sholat pun Khusyuk Agar Pahala Berlipat Ganda, Begini kata Quraish Shihab

Puasa Ramadhan hukumnya wajib untuk seluruh umat Islam, namun ada beberapa orang yang tidak dianjurkan berpuasa pada saat itu.

Dikutip DeskJabar.com daari kanal YouTube Adi Hidayat Official yang diunggah pada 20 Februari 2022, dengan judul Sahnya Puasa Ramadhan Tergantung Syarat Berikut !! - Ustadz Adi Hidayat.

Berikut tiga Ketentuan pokok syarat dan wajib puasa Ramadhan yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat:

Baca Juga: Amalan Terbaik yang Sering Dilakukan oleh Rasulullah di Bulan Sya'ban, Begini Kata Ustadz Adi Hidayat

1. Syarat Wajib Puasa.

Syarat wajib adalah aneka ketentuan yang menjadikan seorang muslim dikenai kewajiban untuk menunaikan ibadah puasa, jika belum terpenuhi ketentuan ini maka belum berlaku kewajiban puasa untuk dirinya.

Ada tiga hal dalam syarat wajib berpuasa yaitu:

- Baligh
Sampai pada usia baligh bagi wanita ditandai dengan masa haid, untuk laki-laki telah mencapai mimpi basah.

Baca Juga: Hukum Menunda Nunda Sholat Karena Pekerjaan, Ini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

- Memiliki Kemampuan
Mampu untuk menunaikan puasa secara medis, jika secara medis akan menambah parah sakit, maka akan gugur kewajibannya, namun harus diganti di kemudian hari diluar bulan Ramadhan dengan qodho.

Bisa juga karena perjalanan jauh yang tidak memungkinkan untuk berpuasa dan perubahan waktu yang tidak stabil, namun harus diganti pada hari-hari lain.

Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin.

Baca Juga: UPDATE TERBARU PERANG RUSIA VS UKRAINA, Kedua Pihak Saling Klaim Soal Pengeboman Rumah Sakit

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

ayyāmam ma'dụdāt, fa mang kāna mingkum marīḍan au 'alā safarin fa 'iddatum min ayyāmin ukhar, wa 'alallażīna yuṭīqụnahụ fidyatun ṭa'āmu miskīn, fa man taṭawwa'a khairan fa huwa khairul lah, wa an taṣụmụ khairul lakum ing kuntum ta'lamụn

"(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui," (QS. AL-Baqarah: 184).

Baca Juga: Inilah Amalan Istimewa yang Sering Dikerjakan oleh Rasulullah Bulan Sya'ban, Kata Ustadz Adi Hidayat

2. Syarat Sah Menunaikan Ibadah Puasa.

Syarat sah ialah satu ketentuan yang menjadikan ibadah wajib dipandang benar secara syariah atau dipandang sah setelah mengetahui syarat wajib maka harus mengikuti syarat ketentuan sah puasa dengan benar, sehingga puasa yang dilakukan menjadi sah.

Syarat sah puasa meliputi sebagai berikut:

- Beragama Islam
Sekalipun orang tersebut sudah baligh dan mampu untuk berpuasa, namun tidak sah jika belum ada iman dalam dirinya.

Baca Juga: Perkembangan Kasus TANGMO NIDA, Beredar VIRAL Tangmo Disiksa di Speedboat Sebelum Tenggelam di Chao Phraya

Panggilan puasa dibuka dengan iman untuk membedakan Puasa Ramadhan ini dari segi kualitas, kuantitas, cara menunaikan, ketentuan hukum dengan puasa-puasa lainnya.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba 'alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba 'alallażīna ming qablikum la'allakum tattaqụn

Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," (QS. AL-Baqarah: 183).

Baca Juga: Mimpi Bertemu Dengan Orang Tua yang Sudah Meninggal Ilham dari Malaikat atau Sebuah Peringatan? Ini Kata UAS

- Telah Tiba Masuknya Waktu Puasa
secara teknis dimulai dari fajar sampai maghrib di bulan r.amadhan, ketika mendekati waktu ramadhan biasanya sudah mulai mengamati hilal untuk menetapkan waktu dimulainya ramadhan.
Perhitungan bisa dengan menggunakan metode hisab maupun rukyat untuk memastikan awal mula waktu puasa ramadhan.

- Niat
Niat ini memberikan peran penting yang menjadikan hal utama dalam satu perbuatan dinilai sebagai ibadah dihadapan Allah SWT.

Ibadah akan bergantung kepada niat, apakah orientasi dari perbuatan itu ditujukan untuk kepentingan ibadah dan dilakukan karena Allah SWT akan terukur dengan niat.

Baca Juga: Tata Cara MANDI JUNUB Sesuai Sunah, WAJIB TAHU Agar Diri Kembali Suci Kata Ustadz Khalid Basalamah

3. Gabungan antara syarat wajib dan syarat sah secara bersamaan

Menjadikan ketentuan ibadah tersebut dipandang wajib ditunaikan dan benar dalam menunaikannya, ada dua yang terkait dengan syarat wajib dan syarat sah secara bersamaan.

- Berakal sehat
Bila ada orang sudah baligh, memiliki kemampuan, beragama islam dan tiba pada waktunya, dan sudah berniat, namun mengalami permasalahan dalam akalnya, memiliki gangguan pada akalnya, sehingga perilakunya tidak terukur, bahkan dia sendiri tidak tau apa yang dikerjakannya, maka gugurlah kewajiban puasa untuk dirinya, dan dipandang tidak sah puasanya.

Baca Juga: HAJAT MU Sebesar Apa? SETINGGI LANGIT? SELUAS BUMI? atau Seluas LANGIT dan BUMI? ALLAH Pasti Kabulkan, JIka...

- Bagi muslimah yang masih dalam kondisi haid atau nifas.
Bagi perempuan yang tiba haidnya dan tiba masa nifasnya, maka ia dipandang tidak memenuhi syarat wajib dan syarat sah sekalipun mampu menunaikan ibadah puasa.

Mendapatkan toleransi untuk istirahat terlebih dahulu dan mengqodho di hari yang lain, ketika masa haid dan nifas sudah selesai maka diperbolehkan untuk melanjutkan untuk puasa kembali.

Itulah 3 Ketentuan Pokok yaitu syarat wajib, Syarat sah, dan Gabungan antara syarat wajib dan syarat sah secara bersamaan Puasa Ramadhan.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Adi Hidayat Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah