VIRAL, Boleh Adopsi Boneka Arwah atau Spirit Doll, Asal Jangan Lakukan Ini

- 8 Januari 2022, 20:07 WIB
Artis Celine Evangelista dan spirit dollnya
Artis Celine Evangelista dan spirit dollnya /ig @celine_evangelista/

DESKJABAR - Fenomena Boneka arwah atau spirit doll kian ramai dibicarakan di berbagai platform media. Kini boneka arwah ini menjadi tren di Indonesia.

Tak tanggung-tanggung yang mengadopsi boneka arwah atau spirit doll ini adalah para selebritas. Sebut saja Ivan Gunawan, Celine Evangelista, Soimah, juga Ruben Onsu.

Bahkan Ivan Gunawan memperlakukannya bak anak sendiri. Boneka arwah Ivan diberi perlakuan seperti kepada bayi manusia.

Ivan juga menolak jika spirit doll nya disebut sebagai boneka. “It’s a baby,” katanya marah tatkala Boy William menyebutnya boneka.

Baca Juga: SIHIR Atau SANTET Luntur oleh Ramuan Ini, Simak Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

Fenomena viral spirit doll ini menuai pro dan kontra. Ada yang menganggapnya sebagai sesuatu yang wajar, namun ada pula yang menghubungkannya dengan agama.

Seperti yang diungkapkan Dosen Departemen Psikologi Sosial Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Retno Hanggarani Ninin. Ia menilai fenomena boneka arwah ini bisa dianggap wajar atau tidak, tergantung orang yang mengadopsinya.

Jika pemiliknya adalah seorang anak maka itu wajar, karena sebagai mainan.

"Jika anak-anak yang bermain boneka dan memperlakukannya layaknya temannya, itu merupakan sebuah kewajaran dari perspektif tumbuh kembang, karena faktor usianya," ujar Ninin, melalui keterangan resmi yang dikutip, Sabtu 8 Januari 2021.

Pun jika sang anak memperlakukan boneka itu sebagai temannya, seolah hidup dan diajak berkomunikasi itu pun wajar, normal. Namun, ketika seorang dewasa memperlakukan boneka dengan perlakuan samaseperti anak, itu merupakan hal tidak wajar.

Baca Juga: LAYANGAN PUTUS Jadi Nomor Satu, Reza Rahadian Ungkap Karakter Jahatnya yang Beda

Sementara psikolog Dra. Elia Daryati juga menilai wajar terhadap fenomena adopsi boneka arwah, selama itu untuk healing (penyembuhan), untuk menyalurkan kasih sayang bagi pemiliknya.

“Ada security feeling di situ, itu wajar. Tapi asal jangan berlebihan,” kata Elia dalam pembicaraannya dengan DeskJabar, Jumat 7 Januari 2022.

Elia mengibaratkan seperti seseorang bermain tamagochi, mainan yang mesti dipelihara, diberi “makan”, dan bisa “mati”.

Boneka arwah maupun tamagochi itu dijadikan tempat penyaluran cinta tapi dengan tanggung jawab yang rendah.

Elia melihat fenomena spirit doll atau boneka arwah ini sebagai tren. “Ya mending mengurus boneka daripada clubbing,” katanya.

Bertentangan dengan tauhid

Sementara itu Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) M. Fuad Nasar menyatakan pengadopsian boneka arwah bertentangan dengan nilai tauhid dan menurunkan nilai kemanusiaan.

Baca Juga: Bikin Heboh! Artis Korea Han So Hee dan Kim Seon Ho diduga Jadi Brand Ambassador Produk Kosmetik Surabaya

“Mempercayai adanya unsur kekuatan gaib pada benda bikinan manusia atau benda alam berarti menurunkan nilai kemuliaan manusia, karena bertentangan dengan nilai tauhid sebagai asas keimanan kepada Allah Yang Maha Esa,” kata Fuad Nasar, di laman Kemenag.go.id.

Selain itu, Fuad menilai, dalam tinjauan moderasi beragama, segala sesuatu yang merendahkan harkat, derajat, dan martabat kemanusian sebagai makhluk yang berakal harus dicegah.

“Manusia diciptakan sebagai makhluk paling tinggi dan paling mulia di antara seluruh ciptaan-Nya,” tegasnya

Fuad menjelaskan, spirit doll dan benda apapun tidak layak dipercayai membawa keberuntungan atau sebaliknya. “Hobi mengoleksi boneka sebagai karya seni dan mainan boleh-boleh saja, tapi tidak boleh lebih dari itu,” katanya.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah