DESKJABAR - Lailatul qadar adalah malam yang ada pada bulan Ramadhan yang ditunggu-tunggu oleh orang Islam karena keistimewaannya.
Keistimewaan lailatul qadar adalah malam tersebut lebih baik dari 1.000 bulan.
Ulama menerangkan bahwa malam lailatul qadar itu lebih utama daripada melakukan ibadah selama 1.000 bulan.
Karena pada malam itu, ibadah memiliki qadar (takaran) yang sangat tinggi.
Baca Juga: 35 Link Twibbon Keren Idul Fitri 1443 H (Lebaran 2022), Begini Cara Download dan Memasangnya, GRATIS
Jadi, keutamaan malam lailatul qadar adalah jika melakukan ibadah pada malam tersebut, maka sama dengan ibadah 1.000 bulan.
Dengan demikian, lailatul qadar merupakan salah satu keistimewaan yang diberikan Allah pada bulan Ramadhan untuk umat Rasulullah.
Dengan kata lain, lailatul qadar adalah hadiah dari Allah SWT bagi orang-orang islam yang nilainya tidak tertandingi oleh apa pun.
Baca Juga: JADWAL BUKA PUASA Hari Ini 25 Ramadhan 1443 H/27 April 2022 , Makassar dan Sekitarnya, CEK!
Lalu, keistimewaan malam lailatul qadar pun banyak dijelaskan di berbagai hadits Rasulullah.
Maka lailatul qadar senantiasa menjadi pembicaraan, khususnya pada bulan Ramadhan.
Sebab pada malam lailatul qadar ada fadhilah serta kebaikan yang bisa didapatkan oleh orang-orang Islam.
Dikutip DeskJabar.com dari buku Risalah Shaum disebutkan, lailatul qadar ada dua macam, yaitu:
1. Lailatul qadar pada waktu turunnya Al-Quran.
2. Lailatul qadar yang dijanjikan akan terjadi setiap bulan Ramadhan.
Terkait ketetapan kapan terjadinya malam lailatul qadar, terjadi banyak perbedaan pendapat.
Disebutkan, lailatul qadar jatuh pada malam-malam ganjil, pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Jadi, lailatul qadar adalah malam yang ada pada setiap bulan Ramadhan, lebih tepatnya pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Aisyah dari sabda Rasulullah SAW:
“Carilah lailatul qadar pada malam-malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.”(Imam Bukhari, Shahih Bukhari)
“Sesungguhnya aku i'tikaf di sepuluh pertama Ramadhan untuk mencari Lailatul Qadar. Setelah itu aku juga i'tikaf di sepuluh kedua (pertengahan).”
“Kemudian aku diberi tahu bahwa Lailatul Qadar itu di sepuluh terakhir. Maka siapa yang ingin i'tikaf maka lakukanlah.” (HR. Muslim)***