Doa Mandi Junub, Keramas Pasutri di Bulan Puasa Ramadhan 1443H, Menang Banyak, Kata Ustadz Khalid Basalamah

2 April 2022, 18:08 WIB
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan doa mandi junub /YouTube Khalid Basalamah Official/

DESKJABAR – Hari ini kaum muslim siap menyambut puasa Ramadhan 1443H besok, dengan suka cita untuk melaksanakan tarawih bersama malam ini.

Setelah diumumkannya hasil Sidang Isbat dari Kemenag RI dan jajarannya, bahwa 1 Ramadhan 1443H jatuh pada hari Ahad, 3 April 2022 besok hari.

Karena itu kaum muslim dan khususnya pasutri harus lakukan mandi junub untuk menyambut puasa Ramadhan 2022. Masih banyak orang yang belum paham dengan hal ini, menurut Ustadz Khalid Basalamah.

Karena di malam Ramadhan adalah bulan yang diagungkan dan mulia, maka mandi junub cara keramas pasutri diwajibkan mengetahui agar puasanya tidak batal.

Mandi junub, khususnya cara keramas pasutri adalah ditujukan seseorang untuk membersihkan diri dengan air atas nama Allah SWT agar dapat rahmat dan berkah dariNya.

Baca Juga: Waktunya Mandi Keramas Ramadhan 2022, Sebelum Esok Melaksanakan Puasa 1443

Dikutip dari kanal YouTube Atsar Muslim dengan judul: 'Panduan: Tata Cara Mandi Junub Sesuai Sunnah - Ustadz Khalid Basalamah, MA; yang diunggah pada, 16 November 2018, menjelaskan cara keramas pasutri sebagai berikut:

Kewajiban mandi junub pasutri setelah berhubungan intim malam hari

Pertama mencuci telapak tangan 3 kali. Kedua, mencuci kemaluan dari depan dan belakang secara baik dengan menggunakan tangan kiri.

Kenapa tangan kiri, karena Nabi SAW tidak menggunakan tangan kanan dalam membersihkan diri.

"Dijelaskan dalam hadis Bukhori Aisyah berkata; Nabi SAW tidak menggunakan tangan kanan kecuali pada hajat-hajat yang baik dan tangan kiri beliau digunakan untuk membersihkan kemaluannya", ujar Ustadz Khalid Basalamah.

Ketiga, berwudhu sebagaimana wudhu untuk sholat dengan catatan tetap menjaga wudhu dari perkara yang membatalkannya dan tidak menyentuh kemaluannnya dengan tangan manapun.

“Artinya mencuci telapak tangan membersihkan kemaluan sampai bersih, mau pakai sabun lebih bagus, sampai benar-benar bersih lalu kita wudhu,” kata Ustadz Khalid Basalamah.

Baca Juga: Mandi Keramas Sebelum Puasa Ramadhan Mudah Dilakukan, Ini Panduan Lengkap dengan Niat Bacaan dan Tata Caranya

Setelah wudhu seperti wudhu sholat, dilanjutkan (keempat) menyela-nyela rambut dengan jari-jari sebanyak 2 kali. Jelasnya, ambil air di jari-jari kemudian disentuhkan di bagian kulit kepala sebanyak 3 kali.

Seterusnya yang kelima, kata Ustadz Khalid Basalamah, mengguyurkan 3 cidukan air sepenuh dua telapak tangan atau satu timba bisa juga shower, ke atas kepala hingga kulit kepala basah dengan sempurna.

“Dalam sebuah riwayat dikatakan, Nabi SAW mengguyur setelah memegang bagian sisi kanan kepala sehingga terasa di kulit kepala airnya mengguyur sebelah kanan bagian tubuh 3 kali. Baru kemudian mengguyur sisi kiri dan seluruh tubuh,”ucap Ustadz Khalid Basalamah.

Langkah keenam membasuh tubuh sebelah kanan dimulai dengan bagian tubuh paling atas kepala lalu paling bawah. Atau dibiarkan air mengucur sampai ke bawah, disertai catatan untuk tidak menyentuh kemaluan untuk menjaga wudhu agar tidak batal.

“Karena wudhu yang dipakai itu mau dipakai sholat setelahnya asal tidak batal,”kata Ustadz Khalid Basalamah.

Namun setelah mengambil wudhu lalu mandi pakai sabun dan tangan menyentuh kemaluan, jelas Ustadz Khalid Basalamah maka batal wudhu yang awal. Jadi nanti kalau mau sholat harus wudhu lagi.

Yang ketujuh membasuh tubuh sebelah kiri dimulai dengan bagian tubuh paling atas kemudian paling bawah. Lalu kedelapan membasuh tubuh dengan air secara baik. Artinya semua kena air, sela-sela tubuh terguyur basah.

Baca Juga: Doa Mandi Keramas Sebelum Puasa Ramadhan dan Tata Cara Mandi Puasa Ramadhan 2022.

“Kesembilan atau terakhir adalah agar memperhatikan untuk mencuci ketiak, pusar dan belakang lutut. Ini tempat-tempat yang kadang tidak terkena air sehingga jika tidak diperhatikan tidak tersentuh air sehingga mandi junubnya tidak sempurna,”ucap Ustadz Khalid Basalamah.

Menurut Ustadz Khalid Basalamah, perlu dipahami bahwa mandi junub itu ringan sekali bukan mandi yang berat seperti yang sering dibayangkan. Ada kasus orang pada saat pasangannya ingin mengulangi biologis ia gak mau dengan alasan malas mandi.

“Jadi jangan selalu dibayangkan kalau biologis lagi harus keramas lagi dengan shampo segala macam. Tadi sudah pake shampo pake sabun sekarang mandi yang kedua itu adalah mandi membasahi syaratnya saja supaya junub itu bersih bisa sholat,”ujar Ustadz Khalid Basalamah.

Adapun tentang mandi wanita dari haid, kata Ustadz Khalid Basalamah, para ulama berselisih mengenai kewajiban melepas jalinan rambut kepalanya atau ikatan.

“Namun yang shohih mengatakan ia (wanita) tidak wajib mengurai rambut di kepalanya,”ujar Ustadz Khalid Basalamah.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: YouTube Atsar Muslim

Tags

Terkini

Terpopuler