Berikut Cara Mengolah Emosi agar Tidak Cepat Marah saat Puasa Ramadhan, Simak Penjelasan Gus Baha

1 April 2022, 00:30 WIB
Gus Baha dalam ceramahnya ungkap cara mengolah emosi agar tidak cepat marah selama Ramadhan. /YouTube Sofyan tsauri channel


DESKJABAR
- Puasa sebentar lagi, Gus Baha dalam ceramahnya berikan tips jitu mengolah emosi agar tidak cepat marah.

Berikut ini cara mengolah emosi agar tidak cepat marah saat puasa Ramadhan kata Gus Baha.

Cara mengolah emosi ini bisa diterapkan di Ramadhan 2022 ini. Agar pahala puasa di bulan Ramadhan ini lebih afdol dan berkah.

Kata Gus Baha, cara ini cukup mudah dan murah dilakukan.

Baca Juga: Bolehkah Sholat Tarawih Cepat-cepat, 23 Rakaat Selesai 10 Menit, Begini Tanggapan Ustadz Adi Hidayat

Dikutip dari laman NU Online yang tayang pada 24 Juni 2021, dalam sebuah acara Gus Baha beri tips bagaimana mengolah emosi agar tidak merugikan orang lain.

"Islam menyarankan uzlah (menyepi) saat penat, bawaan emosi, sebaiknya jangan jalan-jalan di lingkungan manusia. Karena ajaran Islam itu harus tersenyum, atau wajahnya ceria," jelas Gus Baha.

Hal ini Gus Baha kutip dari kitab Shohih Muslim yang menjadi pegangan ulama di seluruh dunia.

Baca Juga: Keluarga Yosef Mau Datangi Kepolisian Jika Kasus Subang Tak Kunjung Terungkap? Begini Kata Rohman Hidayat

"Di sana, ada pesan Nabi, kamu dalam ber-Islam cukup menjaga supaya kejelekan kamu tidak punya dampak kepada orang lain. Kejelekan di sini bisa bermaksud seperti kriminal, pidana merugikan orang atau kegiatan tidak kriminal tapi bisa merugikan orang lain," ujar Gus Baha.

Artinya, dalam mengolah emosi yang benar menurut Islam adalah jika tidak sanggup berbuat baik, maka jangan biarkan kejelekan kita merugikan orang lain.

Gus Baha berikan penjelasan itu, cara mengolah emosi yang tepat di dalam Islam ialah menyendiri terlebih dahulu.

Baca Juga: TAK YAKIN Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Terungkap Sebelum Puasa, Ini Alasan Profesor UI dan Unpad

Gus Baha mencontohkan, saat mengalami sumpek atau galau kita tidak perlu main ke teman atau menemui seseorang yang sedang kerja, cari nafkah, ngaji dan menyebabkan dia dimarahi. Itu tidak boleh.

Karena keburukan kita punya akibat pada orang lain.

Sebaiknya ketika kita punya masalah yang berpotensi mengundang emosi, sebaiknya uzlah atau menutup diri terlebih dahulu.

"Namun, karena sedang ada masalah keluarga dan memikirkan kredit atau hutang. Sehingga bawaannya emosi, jika dalam keadaan begini maka baiknya menutup diri atau uzlah. Kata Rasulullah, di zaman akhir salah satu kebaikan itu yaitu meninggalkan manusia agar tidak terkena keburukan kamu," imbuh Gus Baha.

Baca Juga: Keutamaan Sholat Qobliyah Subuh, Syekh Ali Jaber: Jangan Tinggalkan Walaupun Bangun Jam 11 Siang

Terakhir Gus Baha menyampaikan sebuah pesan manis cara mengolah emosi yang benar menurut Islam.

"Seseorang itu tidak boleh merugikan diri sendiri dan merugikan orang lain. Ini amal ibadah yang sudah mulai ditinggalkan," tutup Gus Baha.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: NU

Tags

Terkini

Terpopuler