Network
DESKJABAR - Pebalap Lewis Hamilton mencatatkan namanya sebagai salah satu pebalap terhebat di Formula 1 setelah menyamai rekor gelar tujuh kali juara dunia Michael Schumacher, seusai menjuarai Grand Prix Turki, Minggu, 15 November 2020.
Kemenangannya di Grand Prix Turki merupakan catatan ke-94 dalam kariernya. Titel juara musim 2020 menambah daftar kejayaannya setelah juara pada 2008, 2014, 2015, 2017, 2018 dan 2019.
Lewis Hamilton adalah putra dari ayah yang berkulit hitam dan ibu berkulit putih. Semasa kecil, ia harus tinggal di council house, semacam perumahan rakyat yang disediakan pemerinah Inggris, setelah orangtuanya berpisah.
Baca Juga: Lewis Hamilton Rengkuh Juara Dunia Formula 1 Tujuh Kali Setelah Juarai GP Turki
Anthony, sang ayah, kala itu harus bekerja di tiga tempat berbeda untuk membiayai karier membalap putranya yang dimulai dengan gokart atau karting.
Seperti dilansir AFP dan disiarkan Antara, Minggu, Lewis Hamilton memulai kariernya tanpa hak istimewa atau kemewahan. Akan tetapi, terlihat sejak dini bahwa dia memiliki bakat istimewa dalam hal kecepatan dan terlahir dengan bakat murni membalap.
Pada 1995, ketika usianya 10 tahun, Lewis Hamilton mengenakan jaket dan sepatu yang dipinjam dari pendahulunya sebagai juara turnamen karting British Formula Cadet, saat naik podium upacara penyerahan penghargaan di London. Di tempat itulah, ia bertemu bos McLaren, Ron Dennis.
Lewis Hamilton meminta tanda tangan dan mengatakan kepadanya, "Suatu hari saya akan membalap untuk Anda".
Baca Juga: Lewis Hamilton Persembahkan Kemenangannya Untuk Anak-anak yang Memimpikan Hal yang Mustahil
