Network
DESKJABAR - Salah satu ukuran produktivitas striker adalah jumlah atau rata-rata gol yang ia ciptakan dalam satu laga. Semakin besar angkanya, semakin produktiflah dia.
Ternyata, UEFA juga punya catatan mengenai rasio gol yang dibuat pemain selama fase grup Liga Champions. Ada sejumlah pemain yang rasio golnya di atas 0,5. Misalnya Sergio Agüero (Atlético Madrid, Manchester City) dengan rasio 0,58. Ia mencetak 31 gol dalam 53 laga.
Baca Juga: Juventus vs Barcelona, Cristiano Ronaldo Gagal Bertemu Lionel Messi
Namun, di atas Sergio ada sepuluh pemain yang mencatatkan rasio lebih baik. Berikut adalah nama-namanya.
1. Lionel Messi (Barcelona) 69 gol dalam 73 laga (0,95).
2. Robert Lewandowski (Borussia Dortmund, Bayern München) 44 gol dalam 53 laga (0,83).
3. Ruud van Nistelrooy (PSV Eindhoven, Manchester United, Real Madrid, Hamburg) 39 gol dalam 51 laga (0,76).
4. Roy Makaay (Deportivo La Coruña, Bayern München) 23 gol dalam 32 laga (0,72).
5. Cristiano Ronaldo (Manchester United, Real Madrid, Juventus) 63 gol dalam 89 laga (0,71).
6. Edinson Cavani (Napoli, Paris Saint-Germain) 29 gol dalam 43 laga (0,67)
7. Karim Benzema (Lyon, Real Madrid) 47 gol in 70 laga (0,67).
8. Didier Drogba (Marseille, Chelsea, Galatasaray) 30 gol dalam 47 laga (0,64).
9. Filippo Inzaghi (Juventus, AC Milan) 29 gol dalam 47 laga (0,62).
10. Neymar (Barcelona, Paris Saint-Germain) 22 gol dalam 36 laga (0,61).
Rekor rasio gol Messi masih bisa dipecahkan Lewandowski. Dalam Bundesliga, Lewandowski menunjukkan produktivitasnya sebagai striker andalan Bayern Munich dengan menjadi top skorer sementara.
Baca Juga: Dua Film Zombie Korea Ini Dijamin Bikin Kamu Memejamkan Mata
Berbeda halnya dengan Messi yang belakangan ini seperti tidak berselera mencetak gol untuk Barcelona.
Sementara itu, rasio gol Ronaldo yang tertinggal, menurut UEFA lantaran di masa-masa awal, ia ditempatkan sebagai pemain sayap, bukan sebagai pemain depan.***
