DESKJABAR - Tim bulu tangkis Indonesia gagal di Kejuaraan Beregu Campuan Asia atau BAMTC 2023 di Dubai, setelah disingkirkan Korea Selatan 1-3 di babak perempat final. China akhirnya jadi juara setelah kalahkan Korea Selatan di final dan ini hasil lengkapnya.
Mengenai kegagalan ini, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Rionny Mainaky mengatakan ada dua faktor utama yang membuat tim bulu tangkis Indonesia gagal ke semifinal yaitu kondisi fisik dan mental juang para pemain.
Dikatakan Rionny secara umum memang kondisi pemain banyak yang tidak prima. "Gregoria sakit flu, Putri KW juga sebetulnya tidak sehat," kata Rionny.
Baca Juga: Dr Nuryadi M.Pd Ditetapkan Sebagai Calon Tunggal Ketua Umum KONI Kota Bandung Periode 2023-2027
Saat melawan Korea Selatan di babak perempat final, Putri KW tampil pada partai kedua menggantikan posisi Gregoria yang tidak dalam kondisi bugar. Saat itu Putri dikalahkan Kim Ga Eun 17-21, 21-14, 12-21.
Begitu juga yang terjadi di sektor ganda putra dan ganda putri yang tampil pada partai ketiga dan keempat pun sama hasilnya mengecewakan.
Pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dikalahkan Kim Won Ho/Na Sung Seung 21-16, 13-21, 16-21. Kemudian duet Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti ditumbangkan pasangan Baek Ha Na/Lee So Hee 14-21, 9-21.
21-14 21-9.
Baca Juga: MENGENAL Motor Listrik Mungil Besutan Anak-Anak Bandung Seharga Rp 20 Juta, Terinspirasi Mobil Tesla
Satu satunya kemenangan diraih tunggal putra Chico Aura Dwi Wardoyo yang menumbangkan Lee Yun Gyu 21-17, 21-16 di partai pertama.
Dikatakan Rionny, pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti ternyata juga dalam kondisi yang kurang sehat.
"Fadia yang tidak fit memang sangat dilematis kalau tidak diturunkan, meskipun kondisi sakitnya tidak separah Gregoria dan Putri KW. Kondisi Rian juga tidak fit benar," ungkap Rionny.
PBSI memastikan jika para atletnya sebenarnya lebih unggul secara teknik dari para pemain Korea Selatan, namun keunggulan tersebut tak bisa ditampilkan secara maksimal akibat mental juang pemain yang juga minus.
"Apa artinya teknik menang, tetapi di tengah pertandingan tak bisa keluar dari tekanan karena lawan lebih baik beradaptasi," ujarnya.
Berdasarkan pengamatannya di lapangan, sejumlah pemainnya tak bisa keluar dari tekanan karena tidak bisa bermain lebih ngotot dari lawan.
"Harusnya, kalau lawan bermain nekat, pemain kita harus lebih nekat. Kalau lawan bermain berani, pemain kita juga harus jauh lebih berani lagi," tutur Rionny.
Menurut Rionny, keberanian pun tak cukup untuk bisa memenangi pertandingan pada ajang beregu. Namun kecakapan dalam memilih strategi juga tak lepas dari kunci keberhasilan.
China Juatra kalahkan Korea Selatan
Sementara pada laga final yang berlangsung di Dubai Emiray Arab, Minggu 19 Februari 2023, China tampil sebagaiu juara setelah menumbangkan rivalnya Korea Selatan 3-1.
Baca Juga: Pemerintah Kecamatan Tanah Sareal Bogor, larang Jualan di Taman Heulang, Begini Tanggapan Pedagang
Di laga perdana tunggal putra Chuna Lei Lan Xi sukses menumbangkan Lee Yun Gyu 21-16, 21-15 untuk membawa timnya unggyul 1-0.
Di partai kedua, China menambah keunggulan jadi 2-0 setelah tunggal putri Gao Fang Jie mengalahkan Kim Ga Eun 21-15, 21-15.
Di partai ketiga, Korea memperkecil ketertinggalan setelah ganda putra Kim Won Ho/Na Sung Seung menghentikan perlawanan He Ji Ting/Zhou Hao Dong 19-21, 21-16, 21-17.
China akhirnya memastikan kemenanan menjadi juara BAMTC 2023 melalui pasangan ganda putri Liu Sheng Shin/Tan Ning yang mengkandaskan Jeong Na Eun/Lee So Hee 21-11 21-10.
Sementara ganda campuran Feng Yan Zhan/Huang Dong Ping melawan Kim Young Hyuk/Lee Yu Lim tidak dimainkan.***