Satu satunya kemenangan diraih tunggal putra Chico Aura Dwi Wardoyo yang menumbangkan Lee Yun Gyu 21-17, 21-16 di partai pertama.
Dikatakan Rionny, pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti ternyata juga dalam kondisi yang kurang sehat.
"Fadia yang tidak fit memang sangat dilematis kalau tidak diturunkan, meskipun kondisi sakitnya tidak separah Gregoria dan Putri KW. Kondisi Rian juga tidak fit benar," ungkap Rionny.
PBSI memastikan jika para atletnya sebenarnya lebih unggul secara teknik dari para pemain Korea Selatan, namun keunggulan tersebut tak bisa ditampilkan secara maksimal akibat mental juang pemain yang juga minus.
"Apa artinya teknik menang, tetapi di tengah pertandingan tak bisa keluar dari tekanan karena lawan lebih baik beradaptasi," ujarnya.
Berdasarkan pengamatannya di lapangan, sejumlah pemainnya tak bisa keluar dari tekanan karena tidak bisa bermain lebih ngotot dari lawan.
"Harusnya, kalau lawan bermain nekat, pemain kita harus lebih nekat. Kalau lawan bermain berani, pemain kita juga harus jauh lebih berani lagi," tutur Rionny.
Menurut Rionny, keberanian pun tak cukup untuk bisa memenangi pertandingan pada ajang beregu. Namun kecakapan dalam memilih strategi juga tak lepas dari kunci keberhasilan.
China Juatra kalahkan Korea Selatan
Sementara pada laga final yang berlangsung di Dubai Emiray Arab, Minggu 19 Februari 2023, China tampil sebagaiu juara setelah menumbangkan rivalnya Korea Selatan 3-1.