"Ini bisa kita lihat dari suporter yang datang mendukung tim masing-masing. Inilah sepakbola betapa bagusnya sepakbola ketika suporter datang dan mendukung klubnya," katanya menambahkan.
"Coba bayangkan kita bermain di Pare Pare dapat point tersebut. Disini kita lihat bahwa hasil itu tidak terlepas dari energi dari suporter yang datang untuk mendukung," ujarnya.
Oleh karena itu ia sangat menyesalkan suporter PSM tidak bisa hadir di stadion.
"Indonesia bukan negara seperti Korea Utara sana yang tidak mengizinkan suporter atau orang lain manapun yang masuk stadion tim tuan rumah," ungkapnya.
Ia lantas menceritakan pengalamannya, saat ia bekerja di suatu negara dan datang ke Korea untuk laga away.
"Saya lihat 100 ribu suporter lawan ada di sana. Kita hanya pemain dan staf. Jadi tolong jelaskan kepada saya, suporter kita kenapa? Selama ini mereka berbuat baik dan beri treatment ke suporter lain malah diperlakukan seperti ini," ujarnya kesal..
Ia menyarankan terkait kehadiran suporter ini harus dipikirkan bersama-sama. Karena suporter merupakan faktor mendasar dalam sepakbola. "Suporter membuat sepakbola tersebut hidup," tandasnya.***